Part 28. Pengakuan

10.9K 330 4
                                    

Follow Ig:@maysaroh431

●R

Rama membantu menuntun Ava keluar dari mobilnya dan berjalan ke arah taman.
Hampir seluruh orang melihat ke arah mereka sambil berbisik-bisik.

'Itu kenapa cewenya di tuntun? Kakinya bener kok'
'Kayak nya cewenya buta deh'
'Iya iya mungkin'
'Kok cowonya mau ya sama dia'
'Iya ya, cowonya kan ganteng'
'Mending sama gue aja sini cowonya dari pada sama dia'

Begitulah sekiranya mereka berbisik-bisik.
"Udah jangan di dengerin sayang." Bisik Rama.

Rama mendudukkan Ava di bangku taman.
"Pulang aja yuk, disini rame, kamu pasti malu." Ajak Ava.

"Aku nggak malu, justru aku beruntung bisa dapetin kamu." Balas Rama.
"Tapi dis---"

"Udah, jangan di dengerin omongan mereka." Rama membelai rambut Ava.

"Gue nggak suka kalaublo suka motong omongan gue." Ujar Ava datar.

Rama menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya.
"Aku sayang sama kamu, aku nggak perduli seberapa banyak orang yang iri sama kita dan ingin ngehancurin hubungan kita, aku nggak perduli." Seketika Ava tersenyum menanggapi ucapan Rama.

"Nah gitu dong senyum." Rama mencubit pipi Ava.

"Kamu laper nggak? Mau aku beliin makanan? Atau makan bareng di caffe or restoran aja?" Tawar Rama.
"Makan bubur di pinggir jalan aja, mumpung masih pagi."

'Cewe idaman gue.'
'Bener-bener calon istri yang cocok buat gue.'
'Karena jarang banget ada cewe yang mau makan di pinggir jalan.' Batin Rama tersenyum.

"Kok diem? Nggak boleh ya?" Tanya Ava membuyarkan lamunan Rama.
"Eh--boleh kok sayang, yaudah yuk!" Rama menuntun Ava berjalan ke arah tukang bubur, jalan kaki juga deket ko.

"Pak! Buburnya satu ya!" Pesan Rama.
"Siap!"
"Kok cuma satu? Kamu nggak makan?" Heran Ava yang mendengar ucapan Rama.

"Nggak, aku ngelihat kamu senyum aja udah kenyang." Ucap Rama tersenyum.
"Omong kosong, kamu pesen geh! Pasti belum makan."

"Yaudah bareng aja semangkuk berdua, lagian kalau kamu makan nggak pernah abis kok. Sekalian, biar romantis." Ujar Rama.

'Eh anjrr ketahuan' -Ava.
"Sok tau." Kata Ava sambil menjulurkan lidahnya.

"Ini Dek buburnya." Ucap tukang bubur di sela-sela perbincangan Ava dan Rama.

"Makasih Pak."
"Oke."

"Aku suapin ya," Ava mengangguk lalu Rama menyuapkan buburnya.
"Kamu tau nggak manfaat makan 1 mangkuk bubur?" Tanya Ava saat sedang memakan buburnya.

"Apa?" Tanya Rama menaikkan satu alisnya.
"Ya biar kenyang lah." Kekeh Ava.
"Dih kirain apa." Kekeh Rama.

"Kamu tau nggak bedanya kamu sama bubur?" Tanya Rama.
"Ko di perumpamain sama bubur sih"
"Enggak sayang, namanya perumpamaan."
"Apa emang?" Ava menaikkan satu alisnya.

"Kalau bubur bikin perut aku kenyang, kalau kamu bikin aku sayang." Ucap Rama sambil menggenggam tangan Ava.
"Gombal!" Kekeh Ava.

●●Ava Nafiza●●

Alanda POV

Pagi ini, gue memutuskan untuk bolos sekolah dan berniat akan mengunjungi Ava dan menjaga Ava saja.

Gue turun ke bawah, gue ngelihat nyokap sama bokap lagi sarapan.
Saat gue menuruni tangga, gue dipanggil sama mereka.

"Nda!" Panggil Ibu tercinta.
"Kenapa Mah?" Tanya gue.
"Kamu nggak sekolah?"

Ava NafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang