Part 13. Pukulan

12.3K 391 10
                                    

●R

Pagi ini Rama menjemput Ava untuk pergi ke sekolah. Meski Rama menjemput agak siangan, tapi itu tak masalah buat Ava, toh mereka sering terlambat juga fikirnya.

"Ram, aku aja yang nyetir yaa." Ucap Ava saat sudah berada di dalam mobil. Mereka sepakat menggunakan kata Aku kamu.

"Nggak sayang, aku aja. Masa cewe sih yang nyetirin cowonya." Kekeh Rama dan Ava hanya memanyunkan bibirnya.

"Mau dicium?" Goda Rama.
"Ih apaan sih."

"Ya itu kamu bibirnya di manyunin minta dicium hm?" Goda Rama.

"Udah ah cepet berangkat!" Rama terkekeh melihat ekspresi Ava.

Benar saja, saat mereka sudah sampai di sekolah, gerbang sudah di tutup.

"Gimana? Mau masuk apa bolos?" Tanya Rama pada Ava.
"Masuk aja."

"Tapi gerbangnya udah ditutup."

"Iya tahu, kan bisa manjat. Mobil taruh di warung Bi Siti aja." Rama mengangguk menuruti perkataan Ava.

●●Ava Nafiza●●

Usaha memanjat pagar mereka berhasil tanpa sepengetahuan Pak Yudi. Saat mereka membuka pintu kelas, mereka dikagetkan oleh..

"Dari mana kalian?!" Tanya Bu Karin Guru Matematika.

'Nggak ada Pak Yudi, eh malah ada Bu Karin.' Gumam Ava.

"Eh ibu. "Cengenges Ava.
"Kamu?! Pantesan aja!"

"Kenapa Bu? Ibu kangen sama saya?" Goda Ava.

"Kangen? Haha mending kangen sama Pak Yudi dari pada sama kamu eh-," Ceplos Bu Karin lalu ia memukul-mukul mulutnya sendiri karena malu sudah keceplosan.

'Ni mulut nggak bisa di jaga banget sih!'- Bu Karin.

Pak Yudi dan Bu Karin belum tergolong tua. Umur mereka masih 27-28 an, yaa kebetulan mereka belum mempunyai pasangan.

"CIEEEEE!" Sorak murid satu kelas.
"Kalian semua diam!" Teriak Bu Karin dan mereka diam.

"Mau saya bantu bilangin Bu?" Usul Ava .

"Emang kamu mau?" Bisik Bu Karin.
"Boleh." Kekeh Ava.

"Yaudah jadi kita boleh masuk kan Bu?" Usul Rama yang sedari tadi diam.

"Boleh. Eh Ibu mau nanya deh sama kalian, ko kalian bisa barengan sih?" Heran Bu Karin.

Rama dan Ava saling melirik kemudian terkekeh, Rama menggandeng tangan Ava.

"Ava pacar saya Bu." Aku Rama.
"Oh pacar, pantesan. Langgeng yaa." Ucap Bu Karin.

"Makasih loh bu udah ngerestuin kita." Rama memeluk Ava menggunakan tangan kanannya.

"Ibu baru tahu loh Va kalo kamu bisa pacaran. Setahu Ibu, kamu kan nakal, pasti nggak mikirin pacaran." Ledek Bu Karin.

"Ibu kesannya jleb banget. Sakit hati saya, Bu." Ucap Ava sok mendramatiskan, Bu Karin terkekeh.

Ava NafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang