Part 14. Masuk RS

12.1K 378 5
                                    

●R

Hari sudah menjelang pagi, Ava di bangunkan oleh Wibowo karena mereka akan pergi ke Dokter untuk memeriksa kondisi Ava. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Ava, tak segan-segan Wibowo membuang Tika dan Wati dari kehidupannya.

"Ava, bangun Nak." Wibowo mengguncangkan bahu Ava.

Ava mengusap-usap matanya, apa ia tidak salah melihat Ayahnya membangunkannya? Oh! Ava memang tak salah! Ava mengulum senyum.

"Good morning Princesnya, Papah." Kata Wibowo sambil tersenyum.

Ava terkejut mendengar panggilan dari Wibowo membuat Ava ingin terus menerus tersenyum.

"Morning juga, Pah."

"Sarapan dulu yuk? Setelah sarapan kita periksa keadaan kamu." Ajak Wibowo.

"Ava periksa sendiri aja, Pah." Bohong Ava, padahal ia tidak ingi pergi periksa.

"Kamu yakin? Kalo Papah nggak yakin loh, Va." Ucap Wibowo.

"Ava yakin Pah, Ava kuat kok."
"Yaudah. Kalo ada apa-apa nanti telfon Papah ya." Ucap Wibowo lalu ia meninggalkan kamar Ava.
"Siapp, Pahh."

'Kalo kejadian ini yang bisa bikin Papah balik jadi sayang ke gua lagi, gua rela muka gua hancur lebur kaya gini demi kasih sayang Papah balik ke gua'-Batin Ava.

Ava segera membersihkan badannya, ia tak memakai seragam sekolah karena ia malas sungguh. Toh Wibowo juga pasti ngertiin dan memang kan Wibowo juga menyuruh Ava periksa.

Ava berjalan menuju garasi.

"Papah?" Gumam Ava. Ava mendapati bokapnya yang sedang melihat-lihat mobil Lambhorgini baru itu.

"Eh udah siap aja anak Papah. Nih pakai mobil ini kapan aja kamu mau, Mobil ini Papah khususkan buat kamu. Papah tahu kamu suka mobil ini." Ucap Wibowo dengan mengulum senyum lalu memberikan kunci mobilnya.

"Papah yakin mau ngasih mobil ini buat Ava?" Tanya Ava ragu.

"Iya sayang, Papah akan turutin kemauan kamu."

"Makasih, Pah." Ava berlari memeluk Wibowo.

"Yaudah kalo gitu Ava berangkat yaa." Pamit Ava mencium punggung tangan Wibowo.

"Iya hati-hati, jangan pulang pagi!" Teriak Wibowo saat melihat kendaraan yang Ava naiki sudah melaju.

●●Ava Nafiza●●

Tujuan pertama Ava adalah perusahaannya. Ava akan mengecek pekerjaan karyawannya dan ada data yang harus ia tanda tangani.

Ava memarkirkan mobilnya dan berjalan santai menuju lift.

Karena wajah Ava yang kini hancur lebur, Ava merasa ia menjadi pusat perhatian.

'Itu anak kecil siapa?'
'Salah masuk kali'
'Mukanya hancur banget'
'Iya ihh gilaaaaa'
'Tapi menurut gue dia cantik, cuma karena luka aja dia kayak gitu'
'Nggak tahu malu masuk kantor sebesar ini'
'Iya kantor ini kan khusus orang-orang kaya, kok bisa ya anak kayak dia kesini ya'

Ava sudah menduganya, tapi Ava tak terlalu memikirkan omongan mereka, percuma juga, nggak guna!

"Eh boss--? Eh kok--? Mukanya lebam kayak gini sih? Kenapa? Udah di obatin? Udah periksa? Udah lapor polisi?" Cerocos Rika memberanikan dirinya untuk bertanya. Rika adalah salah satu karyawan di perusahaan Avnaf.

Ava NafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang