Part 53. Rama!!

10.5K 308 14
                                    

●R

Rama tengah berbaring dengan lemas, menggunakan pakaian rumah sakit dengan alat bantu nafas dan infusan di tangannya.

Melihat Ava sudah ada di ambang pintu, Rama tersenyum simpul.

"Rama." Panggil Ava dengan senyuman yang membuat hati siapa saja luluh.

Rama membalas senyuman Ava.

Rama meraih tangan Ava yang kini berada di samping tangannya lalu Rama menggenggam tangan Ava.

"Syukurlah kamu selamat." Kata Rama setengah berbisik karena tenaganya belum terkumpul dengan total.

Ava menggenggam tangan Rama kembali lalu tersenyum.

"Ram--"
"Maafin aku." Kata Rama dengan raut wajah menyesal.

"Aku udah buat kamu sakit---" Rama menggantungkan kalimatnya.
"Sampai-sampai bikin kamu koma." Jujur Rama.

Adam dan Wibowo terkejut saat mendengar penuturan Rama.

"Aku nggak sengaja nembak Galang--- tapi ternyata kamu juga ikut kena peluru itu." Rama berusaha berbicara sedikit demi sedikit.

Lagi-lagi Adam dan Wibowo menganga tidak percaya.

Ava menggelengkan kepalanya pelan.
"Nggak papa, aku--"

"Aku sayang sama kamu." Potong Rama dengan lemas.
"Aku juga sayang sama kamu." Balas Ava dengan senyumannya.

"Tapi Galang juga sayang sama kamu." Kata Rama membuat Ava senyum Ava luntur.

"Galang cuma masa lalu aku, masa depan aku kan kamu." Kata Ava dengan senyuman percaya dirinya.

Rama tersenyum simpul sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"Bukan."

Senyum Ava memudar seketika.
"Maksud kamu?"

Rama melihat Galang yang tengah di ambang pintu duduk di kursi roda dengan di bantu oleh Suster.

Sebenarnya Galang sudah sadar dari tadi. Sejak ia bangun, ia langsung mencari keberadaan Ava. Saat tahu Ava sedang di ruang UGD untuk menjenguk Rama, Galang meminta bantuan kepada Suster untuk membantu mengantarnya. Tapi Galang tidak mau masuk, ia hanya menunggu di ambang pintu.

"Galang." Panggil Rama setengah berbisik, entah Galang mendengarnya atau tidak, tapi Galang mendekati mereka.

Ava menengok ke belakang dan ternyata ada Galang disana.

"Sus, tolong." Suster yang mengerti maksud Galang mengangguk. Perlahan Suster mendorong kursi roda Galang mendekati ranjang Rama.

"Sayang." Rama memanggil Ava dengan sebutan sayang dengan lembutnya.

"Iya." Jawab Ava dengan lesu.

Entahlah ini pertanda apa, hati Ava seperti merasa akan kehilangan seseorang.

Rasanya Ava ingin menangis.
Tapi untuk apa?

"Aku sayang sama kamu." Lagi, Rama mengungkapkan rasa sayangnya kepada Ava.

"Galang juga sayang sama kamu." Lirih Rama sambil melirik Galang.
Galang hanya diam sambil menghembuskan nafasnya pelan.

Ava menundukkan kepalanya. Mengapa Ava bersedih sekarang?

Beberapa menit terdiam, Rama membuka suaranya kembali.
"Lang.." panggil Rama setengah berbisik.
"Iya, Ram." Sahut Galang.

Ava mendongak saat Rama melepaskan genggamannya.

Ava NafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang