Part 31. Ava kemana?

12.2K 325 9
                                    

Follow ig:@maysaroh431

●R

"Saya sangat-sangat berterima kasih nak, karna anda sudah menyelamatkan saya." Lega Wibowo.

"No prob." Senyum Naura.

"Sebenernya kamu siapa Nak?" Tanya Wibowo pada Naura.

Naura terkekeh mendengar pertanyaan dari Wibowo.

"Perkenalkan nama saya Naura Khansa Agarid. Teman dari Ava Nafiza atau lebih tepatnya REKAN KERJA atau kalau mau lebih dekatnya, saya sekretaris Ava." Senyum Naura.

"Sekretaris? Rekan kerja? Apa maksud kamu?" Tanya Wibowo bingung.

"Hahaha ya ampun lupaaa." Kekeh Naura.
"Ava kan pemilik perusahaan, masa Ayahnya tidak tahu?" Sambung Naura.

"Apa?! Nggak mungkin!" Kata Wibowo masih tidak percaya.

"Tahu perusahaan Avnaf nggak?" Wibowo mengangguk, Naura menaikkan satu alisnya seakan bertanya 'Tahu apa?'

Wibowo yang mengerti dari reaksi Naura pun menjawab.
"Perusahaan pertama yang terkaya dan terbesar di Indonesia, masa nggak tau. Kenapa memangnya? Apa hubungannya sama Ava?"  Tanya Wibowo bingung.

"Udah pernah ketemu sama pemiliknya?" Tanya Naura.

"Belum. Setahu saya perusahaan itu belum memberitahukan siapa pemilik dari perusahaan tersebut. Saya hanya pernah ketemu dengan sekretarisnya saja." Jelas Wibowo.
Naura mengangguk-anggukkan kepalanya dan tersenyum.

"Kenapa?" Tanya Wibowo bingung.

"Yakin mau tahu kebenarannya?" Kekeh Naura.

Wibowo mengangguk-anggukkan kepalanya "Iya."

Sebelum Naura memberitahukan segalanya, Naura diam sambil tersenyum. Lalu, Naura membuka suara kembali dan memberitahukan kebenarannya.

"Itu perusahaan Ava." Jujur Naura.
"Hah? Nggak mungkin!" Sergah Wibowo.

"Nggak percaya? Yaudah." Santay Naura.
"Coba jelaskan." Pinta Wibowo.

"Semenjak kepergian Ibunya dan Kakaknya waktu itu, Ava berjanji pada dirinya sendiri untuk membahagiakan Ibu dan Kakaknya dengan berusaha bekerja keras." Jelas Naura.

"Sebenarnya perusahaan itu adalah perusahaan milik Ibunya yang masih di privat. Ava mengambil alih perusahaan itu." Sambung Naura.

"Karena sebelum Ibunya pergi meninggalkannya untuk sementara atau selamanya, Ibu Ava memberikan hak waris terlebih dahulu untuk Ava, yaitu perusahaan dan caffe miliknya." Lanjutnya.

"Jadi sekarang, perusahaan dan caffe itu milik Ava. Dan, Om tahu nggak sekarang kehidupan Ava gimana?" Tanya Naura setelah selesai bercerita. Bowo menggelengkan kepalanya.

"Ava sekarang sudah sukses di umurnya yang masih belasan tahun. Sekarang, Ava sudah jadi CEO. Dan saya adalah sekretaris pribadinya. Yang anda temui waktu itu adalah sekretaris kedua Ava." Jelas Naura.

Yang dirasakan Wibowo sekarang adalah, kaget, senang, bangga, bahagia, dan sedih.

"Saya sangat bangga pada Ava. Saya sungguh sangat sangat sangattt menyesal karena telah mengusirnya, saya menyesal sudah memilih keluarga baru saya, ketimbang anak saya sendiri. Saya sangat menyesal!" Sesal Wibowo.

"Penyesalan memang ada di akhir, kalau ada di awal namanya pendaftaran." Kata Naura.

"Apa kamu tahu sekarang Ava ada dimana? Saya ingin menemuinya." Ucap Wibowo.

Naura menggelengkan kepalanya dan tersenyum miris.

"Maksud kamu apa?" Bingung Wibowo.

"Udah 1 minggu saya nggak lihat dia di kantor, dia juga tidak pernah ngasih kabar pada saya. Tapi, saya belum nyoba ngecek ke apartemennya karena saya sebagai pengganti Ava, jadi, banyak berkas yang harus saya urus." Jelas Naura.

Ava NafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang