Part 27. Buta Permanen?!

10.8K 290 6
                                    

●R


"Gue nggak mau buta Al! Nggak mau! Semuanya gelap!" Teriak Ava.
Rama berusaha menenangkan Ava kembali dan memeluk Ava. Rama juga ikut menangis sambil mengusap rambut Ava.

"Kamu kenapa sih sayang?" Balas Rama yang juga ikut terisak.
"Gua udah nggak bisa ngelihat lagi!" Teriak Ava sambil melepas pelukan Rama.

"Masih ada aku sayang, tenang. Aku akan selalu nemenin kamu, aku sayang kamu, aku ada disini." Ucap Rama masih dengan isakannya.

"Masih ada gur juga Va. Ada Kak Satya, Gavin, Mika, Rendy, dan teman-teman yang bakalan selalu ngejagain elo." Isak Alanda.

"Gua nggak bisa hidup tanpa mata! Hidup gua nggak berguna lagi sekarang!" Ronta Ava.

"Ava! Ava! Lo nggak boleh kaya gitu." Isak Alanda lalu ia memeluk Ava.

"Gua ngga bisa melihat! Semua gelap aargh!" Teriak Ava lalu melepaskan pelukannya.

"Ava lo tenang dulu Va, gue percaya, lo pasti bakalan bisa melihat lagi." Balas Mika. Yang lain hanya ikut terisak mendengar perdebatan mereka.

"Hei dengerin aku sayang, hei dengerin, aku yakin kamu pasti bakalan sembuh Va, ini cuman sementara aja aku yakin." Balas Rama.

"Nggak! Semuanya gelap!" Tangis Ava semakin menjadi.
"Udah sayang, sku percaya kamu pasti bakalan bisa sembuh." Isak Rama, lalu memeluk Ava kembali.

"Enggak! Mending sekarang kalian pergi dari sini! PERGI!!" Teriak Ava.
"Gua nggak akan pernah bisa kembali lagi! Kalian pergi!" Teriak Ava.

"Udah, lebih baik kalian keluar dulu. Ava, biar gue aja yang urus." Ucap Rama pada teman-temannya. Semuanya mengangguk.

●●ALANDA●●

Alanda yang tak kuasa menahan tangisnya pun berlari keluar dan menumpahkan semua tangisnya. Gavin pun mengikuti arah berlari Alanda. Alanda di tenangkan oleh Gavin, lalu Gavin memeluk Alanda.

"Gue nggak percaya semua ini!" Isak Alanda pada pelukan Gavin.
"Kenapa? Kenapa hah?! Kenapa bisa, Ava kayak gini?!" Teriak Alanda.

"Gue mau Ava sembuh! Kalo perlu, gue donorin mata gue buat Ava!" Isak Alanda yang mulai lemas.

"Hei sayang, kamu jangan kayak gitu, aku percaya kalau Ava pasti bakalan sembuh. Kamu nggak perlu donorin mata kamu." Gavin membelai rambut Alanda.

"Gue bakalan ngelakuin apapun yang penting Ava sembuh! Gue nggak bisa ngelihat sahabat gue menderita!" Isak Alanda.

"Aku tahu, aku ngerti apa yang kamu rasain, aku faham sayang. Tapi kamu nggak perlu ngorbanin diri. Dia buta hanya sementara." Ucap Gavin sok tahu, atau memang benar tahu.

Alanda diam dan masih terisak dalam pelukan Gavin.

"Udah ya nangisnya, sekarang lebih baik kita makan dulu yuk." Ajak Gavin, Alanda lemas jadi Gavin menggendong Alanda.

●●ARYA SATYA●●

Satya POV

"Gue nggak percaya kalau Ava bener-bener buta. Tadi pagi aja dia ngangkat telfon gue kok, terus kenapa sekarang bisa buta?"
Sumpah! Gue nggak percaya!

Gue nggak kuat ngelihat adik kesayangan gue satu-satunya nangis histeris karena sekarang dia buta. Gue bener-bener nggak kuat.

Ava NafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang