2

755 90 11
                                    

Semenjak Yukhei mengetahui fakta bahwa ayahnya telah melakukan hal seperti itu kepada ibunya membuat ia pun langsung memutuskan hubungannya dengan sang ayah hingga pada saat ayahnya mendatangi rumahnya Yukhei akan menghampirinya dengan berkata "maaf ayah, atau mungkin aku tak bisa memanggilmu ayah akan semua yang telah kau lakukan pada ibu tapi dengan sopan dan menghormatimu aku mohon ayah jangan datang kesini lagi karena semua rasa sayangku telah hilang semenjak mengetahui apa yang ayah perbuat" dengan halus yukhei berusaha menyuruh ayahnya pergi.

+-+-+-+-

Hari berubah menjadi bulan tak terasa Yukhei bersekolah di sekolah ini selama 8 bulan. dan seperti biasa yukhei melakukan rutinitasnya pada hari selasa pelajaran olahraga.

KRING !!!!

Bel istirahat pun berbunyi "ya anak-anak Hari ini pelajaran saya cukupkan dulu hari ini" setelah mendengar kata-kata penutup pak gurunya, Yukhei pun bergegas meninggalkan lapangan dan menuju ke kantin. namun sepertinya hari ini akan sedikit berbeda karna sepertinya ada yang aneh pada hari ini.

Bagaimana tidak, saat ia ke kantin tiba-tiba semua anak memandang lucas seperti melihat hal yang aneh sampai muncul seorang anak yang bernama Sicheng yang menyapa dia sekaligus menanyakan suatu hal.

"Yukhei emang bener ya kamu botak?"

Seketika semua anak di kantin pun menjadi hening. Lalu tiba-tiba kun teman dari Sicheng pun berkata.

"Astaga Sicheng yakali Yukhei botak masa masih sma udah botak"

"Lagian dia gak pernah ngelepas topi sih"

Akhirnya Yukhei pun tertawa dan segera membuka topinya itu

"Nih Sicheng aku gak botak aku emang senang saja memakai topi, lagipula siapa sih yang bikin rumor itu"

Setelah Yukhei melepas topinya ada beberapa siswi yang mendadak mulai jatuh hati padanya, karna paras Yukhei yang tampan disertai dengan rambut hitamnnya membuatnya terlihat semakin menarik.

Tapi ada satu anak yang sepertinya tidak begitu menyukai Yukhei yang ingin membuktikan bahwa hobi yukhei itu mencurigakan.

+-+-+-+


"Hei kau"

Sicheng pun hanya memasang ekspresi ketakutan karna seseorang yang sedang berbicara dengannya
Karena seseorang itu sudah akan siap-siap untuk melemparkan bogem mentahnya itu,lalu dengan terbata - bata Sicheng membalas omongan orang itu

"A-apa yang kau mau?"

Lalu si lawan bicara pun membalas dengan nada yang kurang menyenangkan.

"Apa kau mau tau mengapa Yukhei seperti itu"

"Tidak lagi ,jadi aku mohon jangan pukul aku"

"Kau yakin? "

"Ya aku yakin jadi tolong tinggalkan aku"

"Bagaimana,jika kita membuat perjanjian?"

"Cukup! aku mohon lepaskan aku"
Sicheng hanya bisa memohon agar lawan bicaranya segera melepaskannya

Re:Vol PafreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang