Dulu, Illa selalu menganggap bahwa ayahnya adalah sosok manusia paling hebat dalam hidupnya. Pekerja keras, namun sangat mencintai keluarganya. Dulu juga Illa memandang sang ayah sebagai lelaki paling tampan di dunia. Pemikiran anak kecil berusia 5 tahun, tentu saja. Ayahnya yang paling ia kagumi dan dicintainya. Illa juga memuja bagaimana perlakuan ayahnya terhadap sang ibu. Ia pun berandai-andai, kelak akan memiliki suami yang mencintainya layaknya sang ayah mencintai sang ibu.
Namun semua kebaikan Jung Hyosuk seketika sirna di mata Illa saat kebusukan demi kebusukan naik ke permukaan. Dan satu hal yang paling menyakitkan bagi Illa adalah saat ia melihat sendiri perselingkuhan antara sang ayah dengan salah satu rekan kerjanya. Usia Illa 18 kala itu.
Sekitar pukul 10 malam Illa baru sampai di rumah. Ia sudah jelas 3 SMA dan persiapan untuk ujian kelulusan benar-benar membuatnya lelah. Sesampainya di ambang pintu, Illa sedikit heran karena ia menemukan sepatu hak tinggi. Gadis itu yakin benar kalau itu bukan milik ibunya. Segera Illa menerobos masuk namun ia tidak menemukan siapapun di ruang tamu.
Illa beralih ke kamar sang ayah dan begitu melihat apa yang ada di depan matanya, tubuh Illa terasa membeku.
Ayahnya tengah bercumbu dengan seorang wanita yang tidak Illa kenal sebelumnya. Mereka begitu fokus dengan kegiatan panas itu, sampai-sampai tidak menyadari kehadiran Illa di dekat pintu kamar yang tidak tertutup sempurna. Air mata langsung membanjiri wajah cantik Illa dan tanpa ragu, ia mendorong pintu dengan keras sampai membentur dinding kamar.
Sontak hal itu membuat sang ayah dan wanitanya terkejut bukan main. Illa melemparkan tatapan tajam pada wanita muda dengan rambut panjang yang langsung memakai bajunya dengan tergesa-gesa. Sementara sang ayah justru terlihat marah. Dengan hanya mengenakan celana boxer hitam, lelaki berusia 48 tahun itu beringsut turun dari tempat tidur dan berdiri di depan Illa.
"Apa yang kau lakukan?!" Gertak sang ayah. Meskipun berusia hampir setengah abad, Jung Hyosuk memiliki tubuh yang cukup atletis. Jadi tidak heran kalau wanita muda itu masih mau bercinta dengannya. Dan terlebih lagi, lelaki itu kaya.
"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang ayah lakukan? Bersama wanita itu?!" Illa balas membentak ayahnya.
"Ini yang kau pelajari di sekolah? Empat belas jam di sekolah dan kau berani bicara seperti itu pada ayahmu?!"
"Apa yang ayah lakukan bersama wanita itu?!" Illa mengulang pertanyaannya. Meskipun sebenarnya Illa sudah cukup paham dengan apa yang terjadi.
"Masuk ke kamarmu!" Perintah sang ayah dengan mengacungkan jarinya. Menyuruh Illa pergi dari hadapannya.
Illa bergeming selama beberapa detik di tempatnya berdiri. Ia masih menatap wanita yang ada di dalam kamar ayahnya dengan tatapan berapi-api.
"Jung Illa masuk ke kamarmu!" Ulang sang ayah. Namun tanpa ragu, Illa justru menerobos masuk ke kamar ayahnya dan langsung menarik rambut panjang wanita itu. Sampai si pemilik rambut menjerit kesakitan karena saking kuatnya tarikan Illa.
"Apakah di dunia ini sudah tidak ada lelaki yang mau denganmu, sampai-sampai kau menggoda ayahku?! Dasar wanita sialan!" Illa memaki wanita itu tanpa melepas cengkeraman kuatnya. Tidak peduli meskipun Illa mendengar si pemilik rambut meronta minta dilepaskan.
Sang ayah pun turun tangan dengan menarik tangan Illa, menjauhkan dari wanitanya agar Illa tidak menyakitinya lebih jauh lagi. Pria itu membawa Illa keluar kamar, kemudian memaki-maki putrinya sendiri.
"Akan kuadukan pada ibu kalau ayah mempunyai wanita lain!" Ancam Illa. Ia lantas membalikkan badan dan pergi. Baginya, lebih baik ia menumpang tidur di perpustakaan kota yang buka 24 jam daripada harus di rumah bersama dengan ayahnya dan juga wanita gila itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] In Your Eyes 🍃 Yoon Jeonghan✔
FanfictionSaat semua sorot kamera itu padam, hanya Jung Illa yang tahu. Ada luka di dalam sorot mata Yoon Jeonghan. autumn quartz - 2018