Illa tengah fokus pada layar Macbook yang menampilkan halaman portal berita yang tengah ia baca. Kedua mata sembabnya bergerak perlahan dari kiri ke kanan, membaca dengan teliti kalimat demi kalimat. Berita tentang Jeonghan dan Kim Sejeong kembali meledak dan menjadi headline di banyak portal berita. Puluhan artikel langsung dirilis setiap menitnya.
Lucky Star Entertainment selaku agensi yang menaungi Jeonghan langsung memberikan klarifikasi. Disana tertulis kalau Jeonghan dan Sejeong hanya makan malam bersama. Begitu pula dengan Haru Modeling; agensi Sejeong yang mengklarifikasi hal serupa. Meskipun begitu, tak lantas membuat publik percaya begitu saja. Terlebih, banyak yang setuju jika Jeonghan dan Sejeong betul berpacaran.
Meskipun banyak yang setuju, namun tak sedikit yang menghujat keduanya. Dan saat membaca komentar-komentar buruk yang ditujukan untuk Jeonghan, kepala Illa rasanya sangat sakit. Ini benar-benar di luar dugaannya.
Illa akhirnya menutup layar Macbook nya dan beranjak untuk mencuci wajah. Saat melihat pantulannya di cermin yang ada di kamar mandi, gadis itu terdiam. Wajahnya memerah dengan kedua mata yang sembab. Illa menghela napas. Ingin rasanya ia menghubungi Jeonghan dan meminta penjelasan dari pria itu saat ini juga. Namun sudah pasti Jeonghan juga masih dibuat pusing dengan pemberitaan ini —terlepas dari benar atau tidak.
Saat masih merenung di depan kaca, tiba-tiba Illa mendengar ponselnya berbunyi. Gadis itu segera menuju kamarnya dan menjawab panggilan masuknya.
"Sweetheart, I have something to tell you."
"Niall?"
"Besok aku akan ke Seoul selama beberapa hari. Bisa atur pertemuan denganku?"
Illa membulatkan kedua matanya sambil menutup mulut dengan telapak tangannya. Ia ingin berteriak, terlampau bahagia sekaligus terkejut dengan kabar datangnya Niall ke Seoul.
"Kau akan ke Seoul? Dalam rangka apa?"
"Aku ada jadwal pemotretan dengan seorang model di sana. Di Seoul sedang musim semi, kan? Pemotretannya mengambil tema musim semi, Illa."
"Aku akan menjemputmu di bandara. Kau sendirian?"
"Tentu saja tidak. Aku datang bersama beberapa crew. Kau tenang saja, sweetheart. Aku akan mengabarimu setelah sampai."
"Okay, Niall. Sampai jumpa besok."
"Can't wait to see you, sweetheart. Bye."
"Bye, Niall."
Illa mengakhiri panggilannya dengan Niall. Rasa sedih yang sedari tadi merayapi hatinya sedikit berkurang setelah mendengar suara Niall dan terlebih saat pria itu mengatakan akan datang.
Gadis itu lantas mengusap kedua matanya dan berjalan menuju kamar mandi. Ia berhenti di depan kaca, menatap wajahnya yang penuh dengan bekas air mata. Apakah hidupnya semenyedihkan itu? Saat Illa meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia mencintai Jeonghan, ia mengharapkan pria itu akan mampu menjadi pengganti Joshua di hidupnya.
Namun nyatanya, Jeonghan mulai membuat pupus harapan Illa. Pria itu tak jauh berbeda dengan mantan kekasihnya. Di luar sana sudah pasti Jeonghan bertemu banyak wanita cantik dan Sejeong adalah salah satunya. Illa tidak pernah tahu apa saja yang sudah mereka lakukan. Bisa jadi lebih dari apa yang diberitakan oleh media. Dan dengan memikirkan itu sudah langsung membuat Illa sakit kepala.
Illa mencuci wajahnya dengan air dari wastafel dan kembali menatap pantulan wajahnya di cermin. Gadis itu lantas bergumam pada dirinya sendiri, "Apa yang membuat Jeonghan lebih tertarik pada Sejeong daripada aku?"
---000---
"Kau sudah sampai? Kenapa tidak memberiku kabar?"
"Aku tidak sempat, Illa. Dari bandara tadi aku langsung bertemu dengan modelku dan briefing sebentar. Tubuhku rasanya remuk, jadi aku tidak sempat mengabarimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] In Your Eyes 🍃 Yoon Jeonghan✔
FanfictionSaat semua sorot kamera itu padam, hanya Jung Illa yang tahu. Ada luka di dalam sorot mata Yoon Jeonghan. autumn quartz - 2018