14. Selfish

2.2K 331 24
                                    

"Kau di Seoul sekarang? You must be kidding me!"

"No, sweetheart. Aku benar-benar di Seoul sekarang, kau tahu?"

"Sendirian?"

"Dengan Harry."

"Oh, great."

Illa masih terkejut dengan Niall yang mengatakan kalau pria itu ada di Seoul saat ini. Untuk apa? Baik, memang hak Niall untuk mengunjungi Seoul kapanpun ia mau. Tapi kanapa mendadak sekali? Niall bahkan sama sekali tidak menghubunginya beberapa hari belakangan namun tiba-tiba mengatakan kalau sudah di Seoul.

"Ayo kita jalan-jalan, Illa. Harry juga ingin bertemu denganmu. Katanya dia rindu padamu."

"Sekarang?"

"Tentu saja, sweetheart. Kami akan check-in terlebih dahulu, lantas kita bertemu di—"

"Kalian akan check-in dimana?"

"Um, sebentar..." Niall menjeda kalimatnya, lantas Illa bisa mendengar suara Harry, "Loisir Hotel."

"Loisir Hotel. Kami akan menginap disana."

"Dimana itu?"

"Sekitar Myeongdong. Nanti akan kukirim lokasinya."

"Hm, baiklah. Aku baru selesai belanja. Nanti kabari saja kalau kalian sudah siap."

"Sampai jumpa, Illa."

"Oh, jangan lupa pakai baju hangat. Hari ini sangat dingin."

"Tentu saja. Terimakasih sudah perhatian padaku."

"Ya ya, Niall. Aku tutup teleponnya."

Illa pun mematikan panggilannya. Kepalanya mendadak berdenyut kencang. Bisa-bisanya Niall datang ke Korea tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Jeonghan melarangnya untuk berada di luar terlalu lama. Namun sahabat baiknya justru mengajaknya jalan-jalan hari ini. Siapa yang harus ia ikuti? Suami atau sahabatnya?

Akhirnya Illa meyakinkan dirinya sendiri kalau Jeonghan bukan seseorang yang berhak melarangnya bertemu siapapun meskipun pria itu adalah suaminya. Bergegas gadis itu pulang ke apartemen Jeonghan untuk mengembalikan belanjaannya. Kemudian pergi lagi untuk menemui Niall dan Harry.

Illa mengirim pesan pada Niall kalau ia hampir sampai di kawasan Myeongdong. Tak lama, Niall memberitahu kalau ia sudah berada di sebuah kedai kopi yang berada di dekat hotel. Illa berdecak pelan. Pria itu selalu berubah ucapannya. Namun Illa akhirnya mengiyakan Niall.

Subway berhenti di stasiun, lantas Illa berjalan menuju kedai kopi yang dimaksud oleh Niall. Agak sulit menemukannya karena letaknya sedikit masuk ke dalam gang. Kedai kopi itu tidak terlalu besar, jadi Illa langsung menemukan meja tempat Niall dan Harry.

Niall melambaikan tangannya begitu melihat figur semampai Illa masuk ke kedai kopi. Lantas gadis itu berlari kecil ke arahnya dan langsung memeluknya erat.

Illa nyaris berkaca-kaca. Oh, ia sangat rindu pada pria itu. Tidak ada yang memahaminya seperti sosok Niall. Seusai berpelukan dengan Niall, ia beralih memeluk Harry.

"Kau terlihat semakin kurus, Illa. Kau sakit?" Tanya Niall.

"Tidak." Jawab Illa singkat. "Aku memang selalu kurus sepertinya."

"Apa-apaan kau ini, huh? Sejak meninggalkan Seattle kau tidak pernah menghubungiku sama sekali. Aku jadi khawatir, kau tahu?" Omel Niall.

"Jadi kau mengajak Harry jauh-jauh ke Seoul karena mengkhawatirkan aku? You're such a kind man, Niall."

[1] In Your Eyes 🍃 Yoon Jeonghan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang