"Kau sudah melihat music video baruku?"
Illa berhenti mengunyah apelnya saat Jeonghan melontarkan pertanyaannya barusan. Keduanya tengah duduk bersebelahan di sofa yang ada di ruang tengah. Tidak sambil menonton televisi. Hanya diselimuti kesunyian meskipun sesekali Illa mencoba mencairkan suasana. Siang hingga sore tadi Jeonghan menghadiri acara fanmeeting untuk album barunya. Dan setelah syuting, seharusnya, Jeonghan ada syuting untuk sebuah acara. Namun karena sang produser tengah sakit, syuting pun harus diundur menjadi besok siang.
Dan di hari ini juga, music video lagunya diluncurkan. Baru beberapa jam diunggah, video tersebut sudah menjadi trending di situs Naver. Berita tentang comeback Jeonghan benar-benar menyebar ke seluruh negeri. Semua lagu di albumnya bahkan mendapat perfect all kill di semua situs streaming Korea Selatan.
Illa tahu. Sangat tahu tentang peluncuran music video terbaru Jeonghan.
"Ya, aku sudah melihatnya." Jawab Illa singkat.
"Bagaimana menurutmu?"
"Bagus."
Jeonghan melemparkan tatapan kesal pada Illa yang kembali memakan apelnya. Bukan jawaban seperti itu yang ia harapkan. Tidak bisakah gadis itu memberikan pujian dengan kalimat yang sedikit lebih panjang?
"Besok aku mulai melakukan promosi di acara musik. Juga jumpa fans, syuting untuk reality show, dan lain-lainnya."
Illa tersenyum tipis. Ia lantas meletakkan mangkuk berisi potongan apel ke atas meja.
"Aku tahu, Jeonghan. Asal kau jangan sampai sakit. Kau harus menjaga kesehatanmu."
Illa melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam. Gadis itu merubah posisi duduknya menjadi menghadap pada Jeonghan.
"Jeonghan, mau mendengar cerita?" Tanya Illa pada suaminya itu.
Jeonghan langsung menolehkan kepalanya. Menatap wajah Illa yang tetap cantik meskipun tanpa sapuan make-up.
"Apa?"
"Ini tentang... kedua orang tuaku. Kau mau mendengarnya? Kalau tidak mau, tidak apa."
"Aku dengarkan."
"Kau pasti sudah tahu kalau hubunganku dengan ayah buruk sekali. Itu sebenarnya bukan tanpa alasan. Ayahku..."
"Kenapa dengan ayahmu?"
"Saat aku kelas tiga SMA dulu, sepulang dari perpustakaan kota, aku melihat ayahku... dengan perempuan lain. Di rumah kami."
Jeonghan terdiam setelahnya. Ia hanya bisa menatap Illa tanpa berkata apapun.
"Ayahku selingkuh dengan rekan kerjanya. Itu benar-benar mengguncang perasaanku. Lantas aku kabur dari rumah setelah bertengkar dengan ayah malam itu dan menginap di perpustakaan yang buka dua puluh empat jam."
"Kau mengatakannya pada ibumu?"
"Iya. Dan itu justru membuat semuanya bertambah kacau. Ibuku menuntut cerai dari ayahku. Mereka berpisah."
"Lantas?"
"Aku tinggal bersama ibuku. Namun ibuku juga orang sibuk. Ia jarang sekali di rumah. Hingga suatu hari, aku mendapat telepon dari pihak kepolisian. Ibuku mengalami kecelakaan hebat dan pendarahan di kepala juga paru-paru nya."
Illa mulai menitikkan air mata. Gadis itu tidak percaya kalau ia bisa menceritakan ini pada Jeonghan. Memori terburuknya seumur hidup yang ingin Illa lupakan selamanya, justru ia buka kembali.
"Aku langsung ke rumah sakit saat itu juga. Aku melihat dokter berusaha membuat ibuku bernapas lagi. Tapi... tapi... ada satu hal yang lebih membuatku terpuruk saat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] In Your Eyes 🍃 Yoon Jeonghan✔
FanficSaat semua sorot kamera itu padam, hanya Jung Illa yang tahu. Ada luka di dalam sorot mata Yoon Jeonghan. autumn quartz - 2018