"Dad, you must be joking! I flied from Seattle to Seoul just to marry this man?"
"Illa, listen. It's not as bad as you think."
"No, dad! It's like the worst thing that you force me to do."
"Maaf, tapi bisakah kita bicara tanpa bahasa inggris disini?"
Mendengar ucapan Tuan Yoon yang menyela perdebatan antara dirinya dan sang ayah membuat Illa menghentikan argumennya. Ia mendengus kesal. Emosinya sudah mencapai ubun-ubun. Saat kedua lelaki paruh baya itu membicarakan soal pernikahan, Illa langsung naik darah. Bagaimana tidak? Ayahnya menjanjikan kehidupan yang lebih baik jika Illa mau kembali ke Seoul. Tapi ternyata yang dimaksud sang ayah adalah menikahkan dirinya dengan lelaki yang bahkan tidak ia kenal sama sekali.
"Aku tahu, dari awal seharusnya aku tidak menuruti permintaanmu, ayah." Geram Illa. Ia mengatakan hal itu seraya menatap Jeonghan lurus. Dengan pandangan tidak suka. Sementara si pria hanya menyandarkan punggungnya di kursi. Menatap Illa sekilas, lantas membuang muka.
"Illa, ayahmu dan aku merencanakan ini demi kebaikan kalian berdua." Ujar Tuan Yoon.
"Kebaikan pantatku!" Umpat Illa pelan nyaris seperti desisan. Tuan Yoon terkejut saat Illa mengucapkannya. Namun ia tidak boleh marah. Ia paham betul dengan apa yang sedang dirasakan Illa saat ini.
"Kau akan menikahkanku dengan perempuan seperti ini, ayah?" Sambar Jeonghan.
"Kau pikir aku juga dengan suka rela mau menikah denganmu, tuan penyanyi terkenal?" Sahut Illa. Sontak itu membuat ketiga pria disana terkejut.
Jung Hyosuk menutup wajahnya dengan telapak tangan. Ia benar-benar malu akan sikap putrinya itu.
"Dongwon-ssi, maafkan sikap putriku. Mungkin ia terlalu lama tinggal di Amerika dan yah... budaya disana agak berbeda dengan di Korea." Tuan Jung berkata dengan sedikit membungkukkan badannya.
"Ah, tidak apa-apa, Hyosuk-ssi. Aku paham dengan perbedaan budaya itu. Aku juga yakin kalau Jung Illa mungkin masih shock dengan rencana kita ini." Jawab Yoon Dongwon.
"Ayah hanya memikirkan gadis itu, namun tidak memikirkan bagaimana yang aku rasakan?" Sahut Jeonghan dengan nada frustasi.
"Jeonghan, dengar—"
"Aku tidak mungkin menikah di saat seperti ini, ayah. Agensi sudah pasti akan melarangku karena pernikahan bisa mengancam karirku. Dan aku memang belum ingin menikah."
"Kalau begitu kau harus melakukannya tanpa sepengetahuan agensimu."
"Dan aku bisa mati kalau sampai mereka tahu suatu hari nanti."
Yoon Dongwon menghela nafas dengan berat. Sejujurnya, ia merasa bersalah karena memaksa Jeonghan menikah dengan Illa. Dimana mereka belum pernah bertemu satu sama lain sebelumnya. Ia juga paham dengan resiko yang akan dihadapi putranya jika menikah sekarang. Karir Jeonghan tengah berada di puncak. Dan apabila ia menikah kemudian diketahui oleh publik, itu sama saja dengan bunuh diri.
Namun Dongwon harus melakukan ini semua. Demi kebaikan Jeonghan sendiri.
"Ayah mempunyai alasan mengapa menikahkanmu dengan Illa, Jeonghan."
---000---
Jung Illa menerobos masuk ke dalam rumah ayahnya dengan uring-uringan. Ia bahkan nyaris membanting pintu di depan wajah ayahnya. Namun itu sangat tidak sopan.
"Kenapa ayah melakukan ini?" Protes Illa dengan mata berkaca-kaca.
"Illa, ayah mempunyai alasan mengapa ayah dan Tuan Yoon menikahkan kalian berdua." Ujar sang ayah berusaha setenang mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] In Your Eyes 🍃 Yoon Jeonghan✔
Hayran KurguSaat semua sorot kamera itu padam, hanya Jung Illa yang tahu. Ada luka di dalam sorot mata Yoon Jeonghan. autumn quartz - 2018