This part contained with slightly mature content. Please be a wise reader.
Enjoy❤
---
Jeonghan menekan passcode apartemennya dan pintu otomatis terbuka. Saat masuk, ia terkejut karena tidak menemukan Illa. Biasanya gadis itu akan menunggunya pulang sambil menonton televisi dan memeluk bantal. Namun kali ini tidak begitu. Bergegas Jeonghan masuk ke kamar Illa, namun sosoknya tak juga ada di sana.
Dengan panik, Jeonghan segera menelpon Illa. Namun nomor gadis itu tidak bisa dihubungi. Beberapa kali Jeonghan coba menghubunginya dan tetap saja tidak berhasil. Satu yang pasti, Illa tidak mungkin kabur karena Jeonghan masih melihat koper miliknya berada di sudut kamar. Ia pun meyakinkan dirinya sendiri kalau Illa akan segera pulang.
"Dia pasti pergi keluar bersama teman Amerikanya itu. Kau tidak perlu panik, Jeonghan. Dia akan baik-baik saja." Gumam Jeonghan pada dirinya sendiri.
Jeonghan pun memutuskan untuk mandi dan menunggu Illa pulang. Beberapa hari belakangan, hubungannya dengan Illa benar-benar kacau. Gadis itu tidak mau bicara padanya. Berkali-kali Jeonghan menjelaskan bahwa dirinya dan Sejeong tidak memiliki hubungan apapun. Namun tetap saja, itu tidak mampu mencairkan es di dalam hati Illa. Illa tetap mendiamkannya.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan yang dilakukan oleh Jeonghan hanyalah duduk di atas sofa. Sama seperti yang biasanya dilakukan Illa. Jeonghan pun berpikir, jadi seperti ini yang dirasakan Illa hampir setiap malam. Menunggu dengan perasaan cemas dan kantuk yang mulai menyerang.
Hampir saja Jeonghan tertidur saat tiba-tiba ia mendengar bel apartemennya berbunyi. Mungkin itu Illa, pikirnya. Ia sudah akan menyerbu Illa dengan beragam pertanyaan saat membuka pintu. Namun begitu melihat dari layar intercom, Jeonghan membulatkan kedua matanya.
Seorang pria tengah memapah Illa yang tampak tak sadarkan diri. Jeonghan mengamati siapa pria tersebut, dan ia ingat kalau itu adalah Niall. Seseorang yang sangat ingin ditemui Illa selama ini. Berbagai pertanyaan langsung muncul di kepala Jeonghan. Apa terjadi pada Illa? Bagimana jika Niall melihat dirinya? Apakah Niall tahu kalau Illa adalah istrinya?
Lamunan Jeonghan langsung buyar saat Niall kembali menekan bel dan kali ini semakin keras. Akhirnya Jeonghan membukakan pintu secara perlahan.
Dari tempatnya berdiri, Jeonghan bisa mencium aroma alkohol yang menguar dari tubuh Illa.
"Maaf, apakah kau suami Illa?" Tanya lelaki dengan jaket denim itu dalam bahasa inggris.
Jeonghan terdiam beberapa saat. Bukan karena ia tidak paham akan pertanyaan yang dilontarkan padanya barusan. Namun jika Jeonghan mengiyakan, apakah itu bisa berdampak buruk baginya?
Namun pria itu pada akhirnya menepis segala egonya dan menjawab pelan, "Ya."
"Bisa tolong bantu aku menunjukkan kamar Illa? Dia mabuk berat."
"Biar aku saja yang membawanya."
Tanpa pikir panjang, Jeonghan menarik pelan lengan Illa dan menggendongnya dengan kedua tangan. Jeonghan sedikit terkejut karena Illa jauh lebih ringan dari perkiraannya.
"Maaf, tolong masuklah sebentar. Ada beberapa hal yang ingin kukatakan padamu." Ujar Jeonghan pada Niall.
Jeonghan membawa Illa ke dalam kamar dan membaringkannya perlahan di atas tempat tidur. Ia masih tidak habis pikir, kenapa Illa bisa mabuk berat seperti ini? Meskipun Jeonghan yakin kalau ini semua ada kaitannya dengan rumor antara dirinya dengan Sejeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] In Your Eyes 🍃 Yoon Jeonghan✔
FanfictionSaat semua sorot kamera itu padam, hanya Jung Illa yang tahu. Ada luka di dalam sorot mata Yoon Jeonghan. autumn quartz - 2018