[2002 words]
pardon me if you find some typos
Enjoy
Illa menghentikan taksi yang kebetulan lewat di depan gedung apartemen Jeonghan. Ia pun lantas meminta pada sang driver untuk mengantarkan ke gedung Lucky Star Entertainment. Benar. Illa menyanggupi permintaan Lee Sungho untuk datang ke kantornya dan mengetahui apa yang akan dibicarakan pria itu. Sebelumnya ia memang belum pernah bertemu dengan pimpinan agensi suaminya itu. Dan jujur saja, Illa gugup luar biasa. Bukannya takut atau apa, Illa hanya khawatir ia tidak bisa menahan diri untuk tidak melayangkan tamparannya pada Lee Sungho.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Taksi melaju dengan kecepatan lumayan tinggi saat melaju di jalan raya. Illa memang meminta pada sang driver untuk segera sampai di tempat tujuannya. Namun begitu sampai di depan gedung Lucky Star Entertainment, Illa melihat banyak wartawan menunggu. Taksi berhenti perlahan, dan Illa langsung berkata, “Pak, bisakah kita berhenti di belakang gedung saja?”
“Tapi kita harus memutar agak jauh.”
“Tidak apa. Kita lewat belakang saja.”
Sang driver mengiyakan permintaan Illa dan kembali melajukan taksinya. Wartawan-wartawan itu benar-benar membuat Illa ketakutan. Saat di kantor polisi kemarin, ia langsung diserbu oleh puluhan wartawan dan itu menimbulkan sedikit trauma baginya.
Setelah memutar sekitar 500 meter, mereka berhenti di bagian belakang gedung. Di samping gedung Lucky Star Entertainment terdapat kedai kopi, tempat makan, bahkan studio senam. Banyak bangunan yang menjalankan usaha waralaba di sekitar sana. Kawasan di sekitar sana memang tak pernah sepi. Dan karena tidak ingin dilihat oleh banyak orang, seusai membayar taksinya, Illa langsung turun dan sedikit berlari masuk ke dalam gedung.
Bagian belakang gedung Lucky Star dikelilingi oleh lapangan kosong yang cukup luas. Terdapat pembatas berupa tembok setinggi 3 meter antara lapangan tadi dengan pintu belakang yang tidak dikunci saat siang hari. Biasanya, beberapa karyawan agensi juga menggunakan pintu tersebut untuk akses keluar masuk gedung. Illa masuk melalui pintu tersebut dan langsung disambut udara dingin yang berasal dari AC di dalam gedung.
Suasana di dalam gedung agensi cukup sepi meskipun di luar sana penuh dengan para wartawan. Illa membuang minuman yang ada di tangannya ke tempat sampah yang ada di sudut ruangan dekat dengan tangga. Saat berpapasan dengan beberapa karyawan, ia tidak menyapa mereka sama sekali. Dan itu membuat karyawan-karyawan tadi berjalan seraya membicarakan dirinya. Tapi Illa sama sekali tidak peduli. Perempuan itu menuju meja receptionist dan menanyakan dimana letak ruang kerja Lee Sungho.
“Apakah anda sudah membuat janji dengan Lee sajangnim?” tanya receptionist perempuan itu.
“Lee Sungho yang memintaku datang kemari.” Jawab Illa dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] In Your Eyes 🍃 Yoon Jeonghan✔
Fiksi PenggemarSaat semua sorot kamera itu padam, hanya Jung Illa yang tahu. Ada luka di dalam sorot mata Yoon Jeonghan. autumn quartz - 2018