20. You've Been Worked Hard

2K 320 25
                                    

Bukan tentang bagaimana ini semua berawal

Tapi tentang bagaimana aku bisa menjalaninya sekarang

Berdoalah agar aku tetap bisa menggenggam kedua tanganmu

Tanpa berniat sedikitpun untuk melepasnya












Rekaman lagu untuk album terbaru Jeonghan selesai hanya dalam waktu 3 hari. Dan hari ini ia bersama Max merampungkan rekaman untuk lagu utama. Semalam bahkan Jeonghan tidak pulang. Ia menginap di studio rekaman milik Max. Bukan hal yang mengejutkan sebenarnya. Setiap kali menggarap album baru, Jeonghan kerap kali menghabiskan malam di studio.

Mini album kali ini memiliki 6 lagu bertema akustik juga ballad. Hampir seluruh liriknya ia tulis sendiri. Dan lagu terakhir tadi adalah lagu yang akan menjadi title utama albumnya.

"Kerja bagus, Jeonghan." Max memberikan pujian pada Jeonghan karena pria itu menyelesaikan rekaman lagunya dengan baik.

Jeonghan lantas keluar dari tempat rekaman dan duduk di samping produsernya. Ia meminum sebotol air yang ada di meja.

"Kudengar Sejeong akan menjadi model untuk video klip lagumu." Ujar Max sambil fokus pada layar di hadapannya. Pria 28 tahun itu langsung melakukan editing pada rekaman suara Jeonghan.

"Hebat, kan?" Sahut Jeonghan.

"Kau suka pada gadis itu? Publik masih heboh dengan pemotretan kalian untuk Lacuma. Dan kini dia akan muncul di video klip terbarumu."

"Siapa yang tidak menyukainya? Dia cantik, baik, ramah. Dia sempurna."

"Atau bisa kubilang, strategi marketing yang hebat."

"Kurasa itu lebih tepat."

Jeonghan kembali meminum airnya. Besok ia akan mulai syuting video klipnya. Kemarin Jeonghan sudah bertemu dengan Sejeong untuk membahas hal ini. Dan bisa dipastikan kalau Sejeong langsung mengiyakan permintaan Jeonghan tersebut. Keduanya merasa kalau mereka bisa menjadi semacam simbiosis mutualisme.

Jeonghan dan Sejeong sudah memiliki nama besarnya masing-masing. Dan jika keduanya membuat kerjasama lagi, sudah bisa dibayangkan kalau hasilnya akan luar biasa. Hal itu akan berdampak sangat bagus bagi mereka berdua.

"Besok aku mulai syuting video klip, lantas lusa pemotretan untuk photobook album. Sepertinya aku pulang hanya untuk menumpang tidur saja."

Max terkekeh saat mendengar pernyataan Jeonghan. Sesekali Max membetulkan kacamatanya.

"Bukankah kau memang jarang pulang ke rumah? Kau lebih suka menginap di apartemen Jisung."

"Kata siapa?"

"Kau sendiri yang bilang."

"Kalau begitu kurasa aku harus lebih sering pulang ke apartemenku sendiri."

"Kenapa? Jisung mulai bosan karena kau sering tidur disana?"

Jeonghan terdiam sesaat sebelum akhirnya menjawab, "Entahlah. Namun aku suka setiap kali aku pulang."

"Tidurlah. Kau mulai melantur. Semalaman kau tidak tidur.

"Aku boleh pulang?"

"Kau yakin?" Max sedikit khawatir jika Jeonghan mengendarai mobilnya sendiri. Semalam mereka bertemu pukul 10 malam dan sampai sekarang Jeonghan masih terjaga. Dan ini sudah pukul 5 pagi.

Kedua mata Jeonghan sudah memerah. Juga gelambir gelap di bawah bola matanya terlihat jelas.

"Tidak apa. Aku akan lebih baik sesampainya di apartemen."

[1] In Your Eyes 🍃 Yoon Jeonghan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang