(13)calonnya davin

28.9K 1.2K 2
                                    

"Zahra, bangun solat subuh dulu. Cepet" ucap Lina mama zahra dari luar kamar

"Iya mah iya, zahra solat subuh. Tapi, zahra solatnya dikamar aja mah, zahra lagi males keluar" ucap zahra dari dalam kamar

"Yaudah, tapi kamu beneran solat ya, jangan bohong" ucap lina lagi

"Iya mah zahra gak bohong" ucap zahra

Setelah kerpergian lina dari depan kamar zahra, zahra langsung melaksanakan solat subhu dan bersiap untuk bekerja

*~*~*

"Selamat pagi sayang" sapa lina saat zahra datang untuk sarapan

"Pagi" balas zahra lesu

"Kamu kenapa sayang, kok mukanya ditekuk" tanya lina

"Enggak kok gak papa" jawab zahra

"Yaudah kalo gak papa, sarapannya diabisin ya" ucap lina

"Mukanya juga jangan ditekuk terus, kan kamu mau kerja bareng sama calon imam, alias davin" goda lina

Dan zahra pun menghabiskan makananya dengan wajah kusut dan wajahnya yang lusuh, jangan ditanya alasannya, tentu karna dia memikirkan perjodohannya dengan davin

Mau nolak??gak bisa, karna sebelumnya zahra sudah setuju, jadi sekarang semuanya tergantung dengan davin. Kalo davin menolak maka bisa jadi perjodohannya akan dibatalkan, tapi kalau davin menerima maka perjodohannya akan berlangsung. Oh kasihannya nasibmu zahra

*~*~*

"Permisi" ucap zahra sambil mengetuk ruangan davin, dan dengan wajahnya yang ditekuk dan kesal

"Masuk" jawab davin

"Maaf pak, ini hasil pemeriksaan pasien dikamar nomor 12" ucap zahra sambil menaruh berkas itu dimeja pak davin

"Terimakasih" jawabnya singkat

"Sama sama, yaudah saya permisi" ucap zahra kesal, dan jangan ditanya kenapa dia kesal? Sudah pasti karna davin

Disaat zahra berjalan menjauh dari sana, tiba tiba tangan zahra ditahan oleh tangan seseorang dari belakang, dan orang itu adalah davin

"Tunggu" ucap davin datar

"Kenapa??" tanya zahra

"Saya cuma mau ngasih tau, kalo saya gak akan pernah ngebatalin pernikahan kita" ucap davin

"Walaupun bapak ngebatalin pernikahan ini, saya yakin pernikahan ini juga bakal terjadi, toh kita juga dijodohin kan" ucap zahra jutek

"Bagus kalo kamu ngerti" ucap davin

"Sekarang izinin saya pergi" ucap zahra, tapi davin tidak merespon dan masih menggenggam tangan zahra dengan erat

"Lepasin tangan saya pak" ucap zahra sangat kesa

"Lepasin saya pak saya mau kerja" ucap zahra lagi

"Maaf" ucap davin, lalu melepaskan genggaman tangannya

*~*~*

Sekarang zahra sedang berada dikantin rumah sakit untuk makan siang dan mengisi perutnya

Disaat zahra sedang menunggu makanan datang, seseorang menghampirinya

"Siang zahra" sapa orang itu dengan senyum ramahnya

"Siang pak reza, duduk pak" ucap zahra pada reza

"Oiya makasih" ucap reza, dan langsung duduk dibangku depan zahra

"Bapak tumben makan siangnya dikantin, biasanya saya liat bapak dibawain makan siang sama istri" ucap zahra, dan karna mendengar ucapan zahra tadi, entah kenapa wajah reza berubah dan ekspresinya menjadi tidak bisa dibaca

"Maaf kalo saya salah ngomong pak" ucap zahra lagi setelah melihat perubahan ekspresi reza

"Enggak kok kamu gak salah ngomong, itu istri saya lagi pulang kerumah orang tuanya, jadi gak bisa anter makanan" elaknya sambil tersenyum dan dibalas senyuman juga oleh zahra

Tak berselang beberapa waktu, pesanan zahra dan reza datang. Dan mereka pun langsung memakan makanan masing masing

"Zahra, saya baru tau loh. Kalo kamu itu calonnya davin" ucap reza setelah makananya habis

"calonnya davin. Emm anu, saya.." jawab zahra kaget

"Iya kamu calonnya davin kan. Kemaren mama saya ngasih tau foto kamu, saya kaget loh, abisnya perasaan saya , kamu sama davin gak pernah akur" ucap reza

"Hehehe, saya juga sebenernya gak mau pak" ucap zahra apa adanya

"Loh kenapa gak mau, davin kan ganteng, mapan lagi" puji reza

"Kalo ganteng sama mapan mah banyak pak, tapi masalahnya saya kan gak cinta sama dia" ucap zahra

"Iya sih secara kalian dijodohin" jawab reza

"Saya bingung jadinya pak, kalo saya nikah sama pak davin, apa mungkin saya bakal cinta sama dia" ucap zahra

"Mungkin aja, gak ada yang tau hati manusia" ucap reza

"Tapi saya gak mau pak, saya gak mau jatuh cinta sama dokter sombong, dingin, dan angkuh kayak dia" ucap zahra

"No comment" ucap reza sambil cengengesan

"Yaudah, saya lanjut kerja ya. Maaf saya gak bisa kasih saran, abisnya saya juga bingung sama kisah cinta kalian, byee" ucap reza lalu pergi meninggalkan zahra sendirian

Malangnya nasibmu zahra
Batin zahra

*~*~*

Sekarang zahra sedang bersiap siap untuk pulang, dia sedang merapihkan barang barang bawaannya kedalam tas, dan setelah merapihkan semuanya, dia berge

My Cold Doctor [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang