"Zahra, bangun. Kita solat subhu dulu" ajak davin, dia duduk tepat di samping ranjang zahra. Dia sudah menggunakan baju kokonya itu dengan rapih
"Zahra" panggil davin lagi
Dan kini zahra mengarahkan kepalanya ke arah davin, tanpa rasa ingin bangun
"Bangun zahra, solat dulu ya" bujuk davin lagi
" kepala saya pusing pak" keluh zahra
"Yasudah sini saya pijetin" jawab davin
"Bapak udah wudhu?" tanya zahra
"Sudah" jawab davin singkat
"Berarti wudhu bapak nanti batal, gak usah deh pak gak papa" tolak zahra
"Enggak zahra, gak papa kok. Udah sini saya pijetin, nanti saya bisa wudhu lagi" jawab davin
Dan setelah itu davin langsung memijat kepala zahra secara perlahan
Beberapa menit kemudian..
"Udah pak, kepala saya sudah lumayan gak pusing lagi. Mendingan kita solat, nanti keburu mataharinya naik" ucap zahra
"Yaudah, kamu wudhu duluan sana" balas davin, dan dengan perlahan zahra pun langsung bangkit dan berjalan ke kamar mandi untuk mengambil wudhu
Di lain sisi, davin yang baru saja ingin bangun dari duduknya itu terhenti ketika melihat sesuatu yang menurutnya aneh. Dan dengan cepat dia langsung mengambilnya
"Kenapa bantal zahra basah seperti ini, apa semalam dia menangis?" tanya davin pada diri sendiri
Ya. Bantal zahra basah, mungkin saja karna air matanya
"Tapi semalaman tidak terdengar suara tangisan zahra. Jadi apa dia benar menangis?"
"Dan jika benar dia menangis, kenapa? apa karna masalah zella"
Ceklek.
Suara pintu kamar mandi terbuka. Dan dengan cepat davin langsung menaruh bantal itu ke tempat semula nya
"Zahra, sudah" tanya davin
"Sudah pak, sekarang bapak juga wudhu sana" saran zahra
"Baiklah, saya wudhu dulu ya" ucap davin, dan dia pun langsung berjalan menuji kakemar mandi dan mengambil wudhu
Beberapa menit kemudian.
Davin pun selesai mengambil wudhu, dan mereka pun langsung menunaikan solat subhu berjamaah
.
.
.
.Dan kini, davin sedang memasak masakan untuk mereka sarapan.
"Pak, saya jadi gak enak. Bapak udah kerja, terus bapak juga masak" ucap zahra di sela sela davin memasak
"Udah gak papa, kamu juga kan lagi hamil. Fokus aja sama kehamilan kamu, okeey" jawab davin, dan zahra membalasnya dengan anggakun mengerti
Dan tak lama kemudian, makanan pun matang. Dan mereka pun langsung memakannya bersama
"Yasudah saya berangkat dulu ya" ucap davin setelah selesai masak
"Iya pak hati hati ya" jawab zahra
"Zahra" panggil davin
"Kenapa pak? Katanya mau berangkat. Kok masih berdiri di situ" tanya zahra bingung
"Kamu gak mau salaman gitu sama saya" ucap davin
"Hehe iyadeh pak" jawab zahra cengengesan, dan dengan cepat dia pun pangsung menyalimi tangan davin