(35)rencana licik

21.2K 720 1
                                    

Karna zahra sudah di bolehkan pulang, kini davin sedang menyiapkan kepulangannya itu. Dia sedang menyiapkan pakaian zahra yang dia pakai selama dia di rawat di rumah sakit.

Dan soal tasya dan manda. Mereka sudah pulang beberapa jam yang lalu, mereka pulang dengan menggunakan mobil tasya. Dan tentang manda dan angga, makan siang mereka juga berjalan dengan lancar, dan kalau soal nisya belum ada kabar apapun

"Zahra, sudah siap?" tanya davin sambil menyusun tas yang berisi pakaian zahra itu, dia sudah selesai mengemas pakaian zahra

"Sudah pak"

"Yasudah yok kita pulang" ajak davin, dan davin berusaha membantu zahra untuk berjalan

"Udah loh pak gak usah, saya bisa jalan sendiri" tolak zahra ketika tangan davin mencoba untuk menopangnya

"Serius, nanti malah oleng lagi" ucap davin kurang yakin

"Serius, udah ayok. Bapak bawa aja tuh tas nya" ucap zahra sambil menunjuk ke arah tas di sofa

Dan davin pun hanya menuruti perkataan zahra, dia mengambil tas itu dan membawanya. Sedangkan zahra dia bisa berjalan sendiri, tapi memang sepertinya dari kemarin zahra bisa jalan sendiri, tapi karna davin terlalu khawatir dengannya, oleh sebab itu dia selalu memperlakukan zahra bak orang yang baru bangun koma dan orang yang patah kaki

Kini mereka sedang berjalan di sebuah lorong rumah sakit, tapi di saat mereka sedang berjalan di sana. Ada yang memanggil nama davin dari arah bangkiu yang ada di sana, orang tersebut duduk sambil tersenyum ke arah davin, sedangkan zahra tidak. Dia memandang zahra dengan ekspresi orang yang sedang jijik

Dia adalah zella. Zella gianina.

Mantan kekasih davin

"Hai sayang, hai juga perawat" sapa zella dengan bahagia

"Zella!" ucap davin terkejut

"Loh kenapa, terkejut. Santai aja kali sayang, aku gak akan ngapa ngapain kok" jawab zella

"Kamu tambah keren deh" puji zella sambil memegang lengan kemeja davin

"Lepas!" perintah davin dengan kesal

"Ups okee" jawab zella sambil melepaskan tangannya

"Davin sayang, kapan kita menikah. Kenapa kamu gantungin hubungan kita" tanya zella dengan suara yang sok di seksi seksi kan

"Kita tidak akan pernah men-" ucapan davin menggantung ketika zahra tiba tiba menggenggam tangannya, dia menatap zahra. Dia bergeleng dan sepertinya zahra memberi kode bahwa davin tidak usah menanggapi ucapan zella tadi

"Kenapa? kamu ingin bilang bahwa kita tidak akan menikah, begitu. Cih mana mungkin, lihat saja nanti. Kita pasti menikah" ucap zella menantang

Davin menatap zella dengan tajam, lalu kembali menatap zahra, tapi tidak dengan tatapan tajam

"Udah yok zahra, kita lanjut aja. Gak usah di perduliin" ucap davin pada zahra

"Ets tunggu dong, aku kan belum selesai ngomong davin" tahan zella

"Apa lagi sih, udah lah gak usah ngacauin hidup saya sama zahra" ucap davin kesal

"Aku tuh cuma mau bilang selamat aja, selamat ya atas 'kehamilan' istri kamu" lanjutnya, entah kenapa dia menekan kata kehamilan di dalam kalimatnya itu

"Saya gak perlu ucapan selamat dari kamu, udah yok zahra kita pergi" ucap davin

"Tunggu sebentar sayang, aku kan cuma mau bilang selamat. Zahra selamat ya" ucap zella dengan bahagianya, tapi yang pasti dia tidak benar benar bahagia. Melainkan pura lura bahagia dan tersenyum licik didalam

"Iya, makasih ya" ucap zahra berusaha ramah

"Sama sama"

"Udah lah zahra biarin aja gak usah di perduliin, yok kita pergi" ucap davin sambil menarik pelan tangan zahra

Dan setelah itu, davin dan zahra langsung meninggalkan tempat itu dan meninggalkan zella yang sedang tersenyum licik

Di perjalanan, zahra hanya diam dan tak mengeluarkan suara sepatah pun. Sikapnya kembali dingin, dan juek pada davin

"Zahra, kamu marah lagi sama saya" tanya davin dengan hati hati

"Enggak" jawab zahra singkat

"Maaf ya, karna satu tindakan saya bisa membuat kamu sedih dan marah seperti ini" ucap davin menyesal

"Saya gak marah" jawab zahra santai

"Sudahlah zahra, saya tau kamu marah. Tapi saya minta maaf, saya janji saya akan menjadi suami dan ayah yang lebih baik untuk kalian" ucap davin sembari mengelus perut zahra

"Apa bapak akan terus seperti ini" tanya zahra

"Ya iyalah zahra" jawab davin sambil terkekeh

"Walaupun nanti bapak menikah dengan zella, apa bapak yakin bapak gak akan berubah" tanya zahra

Seketika, davin langsung menatap lekat mata zahra, dia memandang zahra dengan ekspresi yang sama sekali tidak bisa di artikan

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya davin serius, wajahnya benar benar menunjukan ke seriusan

"Saya cuma takut nanti setelah bapak menikah lagi, bapak gak akan perduli sama saya dan calon anak kita"

"Baiklah, kalau begitu saya tidak akan pernah menikah lagi. Agar pikiran dan kekhawatiran kamu hilang" jawab davin santai

"Enggak pak, bapak pasti akan menikah. Bapak pasti akan menikah dengan zella, bapak harus bertanggung jawab atas semua yang bapak lakukan, insyaallah saya akan berusaha ikhlas" jawab zahra dengan tulus

"Tapi zahra say-"

"Udahlah pak, gak usah di bahas. Yok kita pulang" ucap zahra sambil menarik lengan davin, agar mereka melanjutkan perjalanan yang sempat terhenti itu

Dan mereka langsung melanjutkan perjalanan mereka menuju ke parkiran mobil, dan setelah sampai di sana mereka pun langsung masuk dan meninggalkan tempat itu

Dari kejauhan, terdapat dua orang manusia yang sedang memandang kepergian mereka dengan tatapan liciknya

"Baiklah kita sepakat untuk bekerja sama memisahkan mereka" ucap wanita yang terdapat di sana

Yap wanita itu adalah zella

Zella!!

Zella!!

"Dan gua harap, lo lupakan masalah yang ada di antara kita" ucap zella lagi

Dan manusia di depannya ini hanya mengangguk ngagguk sambil tersenyum licik, dia menyetujui perkataan zella

"Dan kita aka mulai rencana licik ini besok hari" ucap seseorang itu

"Baiklah, kita akan mulai ini besok. Lebih cepat lebih baik, gua gak sabar melihat air mata perawat itu" ucap zella sambil tertawa renyah

"Tapi, lo harus ingat. Kita memisahkan! Bukan menyerang. Mengerti" ucapnya dengan tegas

"Iya iya, gue inget. Tenang aja" ucap zella

"Yasudah gua mau lanjut kerja dulu ya" izin zella, dan tak lama dari situ dia langsung pergi dan meninggalkan orang itu dengan senyum bahagiannya

Seseorang itu tersenyum licik.

Dia senang.

Dia bahagia.

"Permainan baru saja akan di mulai, tunggu saja nanti. Permainan ini akan membuat kalian terpisah" ucapnya sambil tersenyum

Dan dia kembali menutup kaca matanya hitamnya itu dan berjalan pergi

Bersambung.

Hello aku balik lagi..

Jangan lupa vote+ komen ya

Bueee












My Cold Doctor [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang