(18)penyesalan

38.1K 1.2K 18
                                    

Author pov

"ZAHRA!!" jerit davin dengan wajahnya yang sangat terkejut

"Astaghfirullah" ucap zahra terkejut, sebab dia sedang tidur dan tiba tiba ada seseorang yang berjerit didekatnya

"Apa apaan ini!" ucapnya dengan nada keras, sebab davin
terkejut dan marah ketika melihat
tubuhnya tidak memakai sehelai kain pun

"Hah?maksud bapak apa??" jawab zahra dengan nada bingung, sungguh dia sangat bingung karna sikap davin yang seakan akan tidak mengerti dan mengingat tentang apa yang terjadi dengan dia dan davin semalam

"Apa yang kamu lakukan dengan saya semalam! Hah!" ucap davin sambil menjambak rambut zahra dengan keras

"Aww, lepas pak, sakit" rengek zahra karna merasakan sakit akibat jenggutan davin

"Dasar wanita murahan! Kenapa kamu melakukan ini!" ucap davin sambil mengeraskan genggaman tangannya dengan rambut panjang zahra serta menariknya dengan tarikan yang lebih keras

"Awww, sakit pak!! Lepasin" ucap zahra dengan air mata yang sudah menghiasi kedua pipinya karna tak bisa menahan sakitnya tarikan rambut dari davin

"Ini! Ini adalah hukuman untuk kamu, karna kamu sudah berani beraninya lancang terhadap saya" ucap davin sambil menjambak rambut zahra lagi

"Cukup pak, bapak gak bisa nuduh nuduh saya sembarangan kayak gini" ucap zahra dengan nada sesak, dan suara khas orang menangis.

"Terus kalo bukan kamu siapa!! Saya!!" ucap davin

"Tapi memang bapak yang melakukan semua ini, jadi bapak jangan menuduh saya sembarangan" ucap zahra dengan wajah merah dan mata merahnya

"Saya tidak pernah merasa kalo saya melakukan semua ini sama kamu!!" jerit davin emosi

"Tapi bapak melakukan semuanya, semuanya.hiks.." ucap zahra dengan tangisannya yang sudah tidak bisa ditahan lagi, sungguh dia sangat sedih dengan perlakuan davin ini

"Dasar gila!! Wanita murahan!! Wanita bodoh!!" ucap davin sambil mendorong tubuh zahra dari atas kasur, dan mengakibatkan zahra terjungkal dan jatuh kelantai

"Pergi kamu!! Jangan tunjukan tubuhmu telanjangmu itu didepan saya " ucap davin, lalu membuang wajahnya dengan perasaan marah

"Seharusnya disini bukan saya yang bapak salahin dan tuduh tuduh, saya disini cuma korban pak, korban" ucap zahra lalu berjalan kearah kamar mandi, untung saja dia masih memiliki selimut untuk menutupi tubuhnya saat berjalan kekamar mandi, kalau tidak?? Mungkin dia akan berjalan dengan tubuh telanjang, dan pastinya itu akan semakin membuat davin jijik melihatnya

*.....*

Setelah zahra selesai mandi dan selesai menangis untuk mengeluarkan emosinya didalam kamar mandi, zahra keluar dan berencana untuk pergi sejenak untuk menenangkan pikirannya dan melupakan perdebatannya dengan davin tadi.

Sekarang zahra berjalan kearah meja riasnya untuk menyisir rambutnya dan menutupi wajah serta matanya yang sudah sembab karna menangis sedari tadi, dengan memoleskan bedak serta beberapa krim lainnya

"Mau pergi kemana kamu?" tanya davin datar, setelah melihat zahra berpakaian rapih, untung saja kamar ganti dan kamar mandi berada dalam satu ruangan kalau tidak mungkin zahra akan berjalan dengan menggunakan handuk didepan davin

"Pergilah" ucap zahra simpel, dia masih kecewa atas tindakan dan ucapan davin tadi

"Pergi kemana!!" ucap davin dengan nada sedikit tinggi

"Kemana aja, yang penting saya gak liat muka bapak" ucap zahra lalu berjalan mencari sepatunya

"Heh, saya ini suami kamu, jadi saya berhak tau kamu pergi kemana" ucap davin sambil berdiri karna kesal

My Cold Doctor [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang