(24) kecewa

32.1K 1.1K 16
                                    

Author pov

Dan zahra pun berjalan menuju kearah ruangan davin dengan suasana hati yang sangat baik, entah kenapa suasana hatinya sangat baik saat ini, dan setelah zahra sampai kedepan ruangan davin zahra langsung membukanya dan langsung masuk. Tapi, pemandangan yang dia lihat membuatnya terkejut dan syok, sampai sampai dia menjatuhkan berkas berkas yang dia pegang

"Pak davin" ucap zahra terkejut, sungguh dia sangat terkejut, dan bukan hanya zahra yang terkejut tapi sepasang manusia yang asik berciuman itu pun di buat terkejut oleh kehadiran zahra sampai sampai ciuman panas mereka terlepas

"Zahra, kamu ngapain disini" ucap davin sembari merapihkan jas dokternya yang sudah berantakan karna aksi ganas nya bersama wanita di depannya itu, bukan jas dokter milik davin saja yang berantakan tetapi jas milik wanita itu pun berantankan karna ulah ganas davin, dan ya perempuan itu pun bergelar dokter, tapi kenapa zahra belum pernah melihat nya sebelum nya

"Seharusnya saya yang nanya ngapain bapak sama wanita ini disini" tanya zahra sambil menahan wajah sedih dan kecewanya, dan dia pun tetap berusaha menampilkan wajah biasa saja

"Heh perawat, kalo bicara sama atasan yang sopan, dan kalo mau masuk ke ruangan ini ketuk, ngerti sopan santun kan" ucap wanita itu dengan nada sombong dan angkuh

"Maaf bu dokter saya hanya melakukan hal hal yang biasa saya lakukan, jadi jangan ikut campur atas hal hal yang saya lakukan" ucap zahra dengan nada yang tak kalah angkuh

"Berani kamu ya bicara seperti itu sama saya" ucap wanita itu emosi

"Emangnya ibu siapa?? Sampai sampai saya tidak boleh berbicara seperti itu" ucap zahra santai

"Kamu tanya saya siapa?? Saya calon istri davin" ucap wanita itu sambil merangkul dan menyender di tangan davin

"Iya kan sayang" tanya wanita itu pada davin, tapi tindakannnya itu ditolak oleh davin dan dengan gerakan cepat, davin melepaskan gandengan tangan itu

"Zahra, saya bisa jelasin semuanya" ucap davin kepada zahra, setelah melepaskan tangan wanita itu dari tangannya, davin langsung memegang tangan zahra dan memohon agar zahra mau mendengarkan penjelasannya

"Udahlah pak, saya gak perlu penjelasan, ini semua udah cukup jelas" ucap zahra lalu melepaskan tangan davin dari tangannya

"Tapi ra, dengerin saya dulu. Kamu cuma salah paham" ucap davin kembali mengambil tangan zahra dan menggenggamnya

"Davin, udahlah untuk apa kamu kasih penjelasan ke dia, dia itu cuma perawat vin, biarin aja" ucap wanita berjas dokter itu

"Dia bener pak, saya cuma perawat jadi bapak gak usah kasih penjelasan ke saya" ucap zahra lagi lagi sambil melepaskan genggaman tangan davin

"Tuh dia aja udah sadar kalo dia cuma perawat, udahlah vin mendingan kita lanjutin kegiatan kita tadi, gimana" ucap wanita itu sambil menggantungkan tangannya di leher davin

"Saya bilang cukup, dan kamu bisa kembali bekerja" ucap davin

"Enggak sayang, nanti aja kerjanya. Lagi pula pasien pasien aku udah aku tanganni kok. Mendingan kita rencanain pernikahan kita aja gimana" ucap wanita itu sambil mempersingkat jarak antara dia dan davin

"Udahlah jangan banyak berhayal kamu, kita tidak akan menikah. Mengerti" ucap davin sambil melepaskan sentuhan wanita itu dari tubuh nya

"Sayang udahlah gak usah banyak bercanda, kita kan memang mau menikah, sesuai janji kamu waktu itu" ucap wanita itu

"Janji?? Saya gak pernah janji apa apa sama kamu" ucap davin bingung

"Udahlah sayang, gak usah sok lupa" ucap wanita itu

My Cold Doctor [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang