(53)pulang

16.2K 459 5
                                    

Kini zahra sudah diperbolehkan untuk pulang, dan kini dia sedang duduk di tempat tidurnya.

Bosan.

Itulah suasana yang menyelimuti zahra sekarang, dia sangat bosan.

Davin kini sedang fokus pada laptop didepannya itu, sedangkan zahra dia hanya sesekali memandangi davin saja

"Pak, bapak beneran mau ngasih kesempatan kedua kan sama zella?" tanya zahra

"Hm" jawab davin tanpa mengalihkan pandangannya

Zahra pun menganguk ngangguk mengerti, dia tau davin terpaksa melakukannnya, tapi ya mau bagaimana lagi.

°°°

Tok tok tok

Suara pintu terdengar tepat di saat zahra sedang berjalan ke arah dapur. Dan Davin dia sedang terlelap di atas kursi dengan televisi yang menyala.

Arah tujuan pun ia ubah, dengan perlahan dia jalan ke arah pintu

"Iya sebentar"

Ceklek

"Zella?"

"Iya ini aku zella, kamu udah baikan?" tanya zella dengan senyum di wajahnya itu

"Alhamdullilah" jawab zahra

"Oh ya dmn davin? Apa dia ada dirumah?" tanya zella, dan tanpa mendengarkan jawaban dri zahra, zella langsung menyelinap masuk dan memanggil manggil nama davin

"Vin, davin, sayang" dengan diikuti zahra di belakangnya dia teruz mencari davin

"Pak davin tidur" ucap zahra

"Tidur?"

"Iya"

"Oke deh biarin aja. Hmm kamu udh minum obat?" tanya zella dengan penuh perhatian

"Saya baru mau ambil minum buat minum obat"

"Oh yaudah biar aku aja yg ambilin minumnya, kamu ke kamar aja lagi" tawar zella

"Tapi.." jwb zahra ragu

"Udh gpp kali santai aja, udh kekamar gih" ucap zella meyakinkan, dan tanpa mendengar jawaban dri zahra, zella langsung berjalan meninggalkannya ke arah dapur untuk mengambilkan minum

"Loh davin ternyata tidur disini, kasian dia pasti capek deh" ucap zella, dan dia pun melangkahkan kaki mendekati davin yg sedang terlelap itu

"Vin aku cinta sama kamu, kamu pasti capek kan, yaudah aku pergi dulu ya mau ambil minum untuk istri tercinta kamu" ucapnya sambil mencium kening davin

Dan diapun melanjutkan langkanya dan mengambil minum untuk zella

.
.

Cekbasn
"Zahra, ih ngelamun aja. Nih minum, obatnya mana?" tanya zella, dan di balas zahra dengan menunjuk jari ke arah meja di dekat lamari

Dan zella pun langsung mangambilnya tanpa basa basi dan langsung menyerahkan obat" nya untuk di minum zahra

Dan diapun segera meminumnya tampa basa basi

"Yaudah sekarang kamu tidur ya istirahat biar kamu sama calon aka kamu cepet sembuh, sekali lagi aku minta maaf ya"

~*~*~*

Kini zella sedang berada di dapur, dia menyiapkan beberapa masakan untuk makam malam

Setelah makanan selesai di hidangkan, dia memanggil davin dan menyuruhnya turun, lalu tak lama kemudian dia pun turun bersama dengan zahra

"Hai semua, aku udah masakin masakan spesial buat kalian, kita makan sama sama ya"

"Wah enak ini kayaknya" ucap zahra

"Ya di coba aja gih makan"

Mereka pun memakan masakan itu tanpa bicara

Dan beberapa saat berlalu, mereka pum selesai menyantap makan malamnya

"Yaudah ayok zahra ke kamar, kamu minum obat dlu tapi ya" dan davin pun berjalan bersama zahra menuju kamar mereka

Di tempat yang sama, zella tersenyum melihat itu.

*~*~*

Kini hari sudah pagi

Zella kembali berkutik di dapur, dia memasak sesuatu untuk sarapan. Dan tak lama zahra pun turun

"Saya boleh bantu?" tanya zahra

"Loh kok nanya, boleh dong. Sini" jawab zella dengan ramah

Dan mereka pun memasak dengan bersama sama, dan tak lama kemudian makanan mereka pun siap

"Aku atau kamu yang mau panggil davin, ra?" tanya zella

"Biar aku aja, kamu tunggu sebentar ya" jawab zahra

Dan dia pun berjalan kekamarnya

Ceklek

Menampakkan jelas wajah davin yang sedang tertidur itu, sebenarnya dia tadi sudah bangun. Tapi kenapa ini tidur lagi, batin zahra

"saya tau kok bapa udah bangun tadi"

Diam

Davin masih diam dan memejamkan matanya

"Pak"

Tidak ada sahutan

"Ah udah tidur lagi kali ya, yaudah deh aku bangunin"

Dan diapun berjalan mendekati davin dan duduk tepat di samping tubuh davin

"Pak, bagun. Udah siang nih, ayok sarapan. Saya sama zella udah siapin saraganteng"" ucap zahra

Dan davin tetap zahra tidak bangun

Tanpa sadar zahra menatap lekat wajah davin

"Ternyata kalo di liat liat pak davik tuh ganteng ya, anak mama nanti semoga mukanya mirip papa ya" ucappnya pada perut nya itu

"Mirip mama nya juga dong, mamanya kan cantik"

Kata iti spontan mengaggetkan zahra

"Bapa?!"

"Iya"

"Bapa tadi bukan nya tidur?"

"Bukan"

"Ih saya kira tidur"

"Saya cuma ngerjain kamu aja"

"Ish reseh"

"Gapapa dong ama istri sendiri"

"Terserah bapak deh"

"Makasih udh di bilang ganteng"

Zahra malu dan diapun langsung berjalan keluar dri kamar itu, meninggalkan davin yang masih tersenyum itu. Tapi tak lama kemudian zahra balik lagi

"Pak turun, sarapan"

"Iyaa"

Bersambung...

My Cold Doctor [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang