"Kenapa bisa zahra begini?" tanya angga pada davin yang sedang berdiri dari luar ruangan zahra
"Gua juga gak tau ngga, tiba tiba gua denger zahra jerit, dan pas gua sampe di dapur gua udah liat zahra meringis dilantai"
"Kok bisa? Dia jatoh?" tanya angga, dan davin mengganguk ngangguk
"Kok bisa jatoh?" tanya angga lagi
"Gua belum cari tau kenapa dia jatoh ngga, mungkin nanti sore gua liat ke sana kenapa zahra bisa jatoh, biar nantinya ini ga akan keulang lagi" jelas davin
"Ya lo cari tau ya, dan pastiin ini ga akan terulang" timpal angga.
"Iya makasih"
"Yaudah gua periksa pasien dlu ya" pamit davin pada angga, dan dia pun lamgsung meninggalkan angga dan bergegas memeriksa pasiennya.
*~*~*
Di sore harinya, sebelum davin pulang dan memeriksa kenapa zahra bisa terjatuh seperti ini, davin mengunjungi zahra di ruangannya
"Zahra, udah baikkan?" tanya davin sbagai pembuka pembicaraan
"Alhamdulillah pak udah baikkan" jawab zahra
"Iya alhamdullilah" timpal davin
Setelah itu, mereka saling diam beberapa detik sebelum akhirnya zahra kembali membuka suara
"Pak" panggil zahra
"Iya" jawab davin
"Maaf" lirih zahra
"Maaf? Kenapa minta maaf?" tanya davin bingung, dia merasa zahra tidak melakukan suatu kesalahan hingga dia harus meminta maaf
"Maaf karna saya tidak menjaga dia dengan baik, sampai sampai bisa terjatuh seperti ini" jawab zahra sambil mengelus perut nya itu
"Udah gak papa, ini bukan salah kamu juga. Kamu juga ga tau kalo kamu bakal jatuh kayak gini, jadi gak usah merasa bersalah kayak gitu, yang penting kamu sama anak kita selamat ya" jelas davin dengan lembut
"Yaudah saya suapin ya, kamu belum makan kan" usul davin, dan setelah itu dia langsung mengambil sepiring nasi yang sudah berada di meja itu
"Ayo buka mulutnya"
Dan zahra membuka mulutnya dan membiarkan davin menyuapinya
Tapi baru saja beberapa suap, zahra langsung tidak ingin membuka mulutnya lagi
"Ayo buka mulutnya lagi" perintah davin dengan lembut dan sabar
"Udah pak saya kenyang"
"Kenyang dari manannya coba, kamu aja baru makan 3 suap. Udah ayo buka mulutnya lagi"
"Tapi pak, saya udah kenyang" tolak zahra lagi
"Gak, kamu harus makan lagi. Supaya kamu cepet sembuh, biar cepet pulang. Emangnya kamu suka di rawat lama lama"
"Gak, saya gak suka. Yaudah deh saya makan lagi aja" jawab zahra
"Nah kan bagus kalo nurut, yaudah buka mulutnya" suruh davin dengan seneng, dan setelah itu zahra pun kembali membuka mulutnya itu
Sesuap demi sesuap davin menyuapi zahra, hingga tiba saat dimana makanan zahra habis.
"Ni sesuap lagi" ucap davin sambil menyodorkan sesendok nasi kepad zahra, dan zahra pun hanya menurut dan membuka mulutnya
"Nah kan bagus kalo makan banyak kayak gini, biar cepet sehat" ucap davin sambil menaruh piring itu kembali ketempat semula
"Minum" ucap davin