(26) perselisihan

29.1K 1K 3
                                    

Disaat mereka sedang menikmati pelukan satu sama lain

Tiba tiba...

BRUK..

BRUK..

Seseorang datang dan langsung menghajar angga dengan keras dan kejam

"Cukup hentikan, jangan pukuli angga seperti itu" jerit zahra histeris

"Hentikan.." jerita zahra lagi, tapi suara jeritannya itu sama sekali tidak di dengar, dan orang itu masih terus memukuli angga

"Brengsek lo ya, berani lo peluk istri gua hah" ucap seseorang itu sambil terus memukuli angga

Tunggu?? istri, yap istri nya adalah zahra dan seseorang yang sedang memukuli angga adalah davin, suami zahra

"Lo salah paham vin" ucap angga sambil mencoba menghindar dari setiap pukulan yang di berikan davin padanya

"Salah paham lo bilang?? Gua liat pake mata kepala gua sendiri, lo meluk istri gua" ucap davin emosi lalu meneruskan kegiatannya memukuli angga

"Cukup pak, saya bilang cukup" jerit zahra frustasi, dia sangat panik karna davin terus memukuli angga dengan berbara emosi didada

"Zahra, saya seperti ini karna saya gak suka kamu di peluk sama dia" ucap davin kesal

"Bapak cuma salah paham, jadi jangan asal pukul pukul saja" jerit zahra kesal, lalu karna davin menghentikan aktivitas tinju meninjunya, zahra langsung berlari
Ke arah dimana angga sedang duduk menahan rasa sakit

"Angga, kamu gak papa kan. Ayok aku bantu bangun" ucap zahra khawatir, dia langsung membantu angga sambil menopang tubuh angga agar bisa bangun dari lantai

"Gak papa kok ra, aku gak papa. Mendingan sekarang kamu pergi aja, aku gak mau nanti davin malah tambah salah paham" ucap angga sambil menahan rasa sakit di tubuhnya akibat setiap pukulan yang di berikan davin itu

"Enggak aku gak akan ninggalin kamu dalam kondisi seperti ini, udah ayok kita obatin dulu luka kamu" ucap zahra memaksa

"Tapi ra davin" ucap angga ragu, dia menatap davin yang masih berdiri dengan tangan terkepal menahan amarah

"Udah biarin aja" ucap zahra jengkel, lalu berjalan sambil membopong angga

"Zahra!!" jerit davin ketika zahra tidak memperdulikan keberadaannya, tapi jeritan davin pun tidak di respon oleh zahra dan zahra masih tetap jalan sembari membopong angga

"Zahra tunggu!" ucap davin sambil menyusul langkah zahra dan memegang tangan zahra yang sedang membopong angga sehingga tangan zahra yang sedang memegang tubuh angga pun terlepas secara paksa

"Apasih pak, lepas!" pinta zahra kesal dia berusaha melepaskan tangannya yang digenggam erat oleh davin

"Cukup!! saya minta kamu hargai saya sebagai suami kamu" ucap davin sambil menggenggam tangan zahra

"Hargai apa sih, saya rasa saya sudah cukup menghargai bapak" jawab zahra kesal

"Kamu bilang kamu menghargai saya, apa benar menghargai seorang suami dengan cara berpelukan dengan pria lain" ucap davin tak kalah kesal

"Bapak ngomong apa sih, bapak cuma salah paham. Jadi gak usah nyalahin orang sembarangan" bantah zahra cepat

"Salah paham kamu bilang?? Jelas jelas saya melihat kamu berpelukan dengan angga, dan itu yang kamu bilang salah paham" ucap davin menyolot

"Ya saya memang pelukan sama angga. Kenapa? Salah?" tanya zahra tak kalah menyolot

"Salah!! Salah besar!! Kamu gak pantes pelukan sama pria lain yang bukan makhrom kamu, sedangkan kamu sendiri sudah menikah" jelas davin dengan nada tinggi

My Cold Doctor [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang