(37)pengacau

18K 631 6
                                    


Oiya guys..
Sebelumnya aku mau bilang, klo part yang ini aku publis ulang lagi ya(bagi yang udah baca, ya kalo belum baca yaudah okee baca yaa)

Oiya maap ya buat yang udah baca sama komen partnya  terus tiba tiba partnya aku batal publis okee, soal ya wattpadnya eror bangeeettttt, btw aku udah publis-batal publis sekitar 4 kalian. Tapi ceritanya masih sama persis kok

Kenapa aku unpublis terus aku publis ulang: karna wattpad aku eror. Gak tau kenapa part ini jadi lompat ke tengah tengah part 19 sama 20, sampe sampe ada readers yang komen karna bingung..

Gak tau deh aku aja di buat pusing sama wattpad, kok jadi gak jelas banget, kadang part nya jadi doubel gitu, gajelas deh pokoknya

Okee segitu aja ya..

Byee..

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku hamil'

Itulah kata kata yang masih benar benar menggiang di telinga zahra, bagaimana tadi zella berbicara. Dia bilang dia sedang mengandung anak davin.

Entah kenapa hati zahra terasa sangat sesak saat mendengar pernyataan itu

Flashback on

"Jadi, aku..."

"Aku apa! Cepat jangan buang waktu kami hanya untuk mendengar ocehan tidak penting darimu" ucap davin kesal, sebab zella sengaja menggantung kata katanya

"Aku hamil"

"Hamil?" ucap davin dan zahra secara bersamaan

"Iya davin, aku hamil. Dan untuk kamu zahra, Saya memang hamil, dan itu anak dari davin. Kenapa? Kamu tidak suka" ucap zella sewot

"Diam" ucap davin kesal, dia menatap zella dengan tajam

"Kenapa sih sayang, aku sekarang lagi mengandung anak kamu, dan sekiranya wajar wajar saja kalau aku hamil, karna sebelumnya aku dan kamu per-"

"Diam!" potong davin kesal, dia kini menatap lekat mata zahra yang sedang berdiri tepat di depannya ini. Dan zahra, kini ekspresi wajahnya sangat sulit di tebak, dengan matanya yang kini seperti sedang menahan tangisan dan air mata yang ingin keluar, dan dengan wajah yang berusaha menampilkan ekspresi biasa saja, serta bibir bawah yang terus menerus dia gigit karna cemas

"Zahra" lirih davin

"Udah lah pak, jalanin aja" jawab zahra pelan

"Davin, udahlah gak usah diperduliin" ucap zella kesal

Davin kembali menatap zella, dia menatap zella dengan sangat tajam

"Mana buktinya kalau kamu hamil?" tanya davin datar

"Bukti?" ucap zella

"Iya bukti? Bisa saja kan kamu merekayasa ini semua"

"Okey baik, tenang saja. Aku tidak merekayasa ini semua" jawab zella sambil mencari sesuatu di dalam tas nya itu

Tak lama kemudian, dia mengeluarkan selembar kertas. Dan dengan bangga dia langsung memberikan itu pada davin

"Ini, kamu lihat saja sendiri. Ini bukti kalau aku sedang mengandung" ucap zella

Dan davin pun langsung mengambil kertas itu lalu dengan segera dia langsung membuka dan membacanya

Di saat davin membaca, wajahnya terlihat terkejut. Dan tak lama kemudian, dia langsung melempar dengan kasar kertas itu ke bawah lantai

My Cold Doctor [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang