Hari ini seperti biasa Salsa berangakat ke sekolah diantar oleh sang supir pribadi yaitu Mang Dayat. Tidak seperti biasanya Salsa hari ini sangat terlihat lesu dan terus menguap mungkin karna efek semalam ia tidak bisa tidur. Terlebih lagi kantung matanya yang berubah warna menjadi kehitaman memperlihatkan bahwa ia memang kurang tidur.
Salsa masuk ke dalam mobil dan menyenderkan kepalanya sedangkan Mang Dayat sedari tadi sudah duduk di kursi kemudi.
"Kok nguap terus sih neng, abis begadang ya?" tanya Mang Dayat Sambil melajukan mobil berwarna hitam itu.
"Iya mang aku gak bisa tidur semalem." jawabnya lesu.
"Gak bisa tidur, kenapa? mikirin cowok ya?" goda mang Dayat.
Seketika Salsa jadi teringat kembali akan Teo dan semua kata katanya, Mang Dayat kenapa harus berkata seperti itu dan merusak pagi Salsa yang sebenarnya memang sudah rusak.
"Udah ah Mang gak usah banyak nanya fokus nyetir aja bisa kan." kini Salsa menjadi sewot pada supirnya itu.
"Iya iya neng maaf." ucap Mang Dayat lalu ia pun kembali fokus menyetir.
Akhirnya Mang Dayat pun kembali fokus menyetir dan akhirnya suasana di dalam mobil itu menjadi hening karna tak ada obrolan lagi diantara keduanya.
Untunglah pagi ini tidak macet arus kendaran ramai lancar membuat Mang Dayat tak butuh waktu lama untuk mengantar Salsa hingga Sampai di sekolahnya.
"Neng Salsa bangun Neng udah sampai nih."Ujar Mang Dayat setelah ia memberhentikan mobil itu di depan gerbang sekolah.
Ternyata saking ngantuknya Salsa sampai tertidur selama perjalanan ke sekolah.
"Hah...eh udah sampe ya Mang?" tanya Salsa dengan muka bantalnya.
"Iya neng."
"Ya udah Salsa sekolah dulu ya Mang."
Sang supir pun mengangguk dan Salsa keluar dari mobil lalu ia langsung memasuki area sekolah.
Saat ini Salsa tengah berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelasnya, ia melihat dengan sangat jelas bahwa Juna juga tengah berjalan dari arah yang berlawanan. Sudah bisa dipastikan bahwa mereka akan berpapasan beberpa saat lagi.
Tapi tak seperti biasanya, kali ini tak ada raut sumringah yang terpancar dari gadis itu padahal biasanya ia akan langsung tersenyum saat melihat Juna. Apakah ia marah? tentu saja Salsa marah karna Juna pergi begitu saja meninggalkan ia sendirian di taman.
Dan lagi ia Jadi teringat akan Luna sosok gadis yang bahkan tidak ia kenal tapi sudah berani membuatnya merasa kesal. Tentu saja ia kesal karna alasan Juna meninggalkannya di taman kemarin tidak lain adalah gadis bernama Luna itu.
"Pagi Salsa."sapa Juna saat ia sudah benar benar berada di depan gadis itu.
Salsa terdiam, harus kah ia membalas sapaan pria ini? Tapi sudah lah Salsa benar benar sedang tidak mood sekarang, apalagi ia sedang sangat mengantuk. Alhasil ia berjalan pergi begitu saja melewati Juna tanpa menyapa pria itu.
Dia kenapa? apa dia marah? batin Juna.
Disisi lain ada Nadira yang memperhatikan mereka dari Jauh, ia merasa heran akan kelakuan sahabatnya itu. Sekarang kenapa Salsa malah mengabaikan Juna begitu saja?
******
Pagi ini cauca begitu cerah tapi wajah gadis itu masih saja mendung, entah apa yang kali ini menganggu pikiranya Juna ataukah Teo?
Suasana hatinya yang sedang tak karuan itu makin tak karuan lagi setelah kedatangan Bu Salwa, guru sejarah yang biasa di panggil Bu Wawa oleh murid muridnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is a Ghost
Teen FictionSemuanya berawal dari sebuah kecelakaan yang dialami salsa, kecelakaan yang menghilangkan seluruh ingatanya. Bahkan ia sama sekali tidak bisa mengingat orang tuanya, dan semua kenangan masa kecilnya. Tidak hanya itu kecelakaan yang menimpanyapun mem...