Perpisahan

788 49 1
                                    

Karawang, 31 Januari 2019

***

Aku harap aku bisa bertemu kembali dengan mereka yang pasti akan sangat aku rindukan.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Salsa tengah sibuk berkutat dengan berbagai macam sayuran dan pisau yang ia genggam di tangan kananya. Salsa tengah sibuk memotong motong wortel untuk dimasak menjadi capcai. Sedangkan sang mamah Renata tengah sibuk menggoreng ayam serundeng. Salsa dan mamahnya sedang sibuk memasak, sepertinya mereka akan memasak banyak makanan dalam porsi besar untuk makan malam hari ini.

Salsa dan kluarganya memang mengundang sahabat terdekat Salsa untuk makan malam bersama sebelum kluarga ini pindah dan meninggalkan ibu kota. Satu jam berlalu semua hidangan sudah selesai dimasak. Salsa membawa hasil masakanya dan sang mamah menuju ruang makan dan menyajikanya di sana. Salsa menghela napas lega, akhirnya selesai semua makanan yang ia buat sore ini.

Salsa menghela napas lega ia tersenyum sambil memperhatikan satu persatu makanan yang sudah tertata rapi di atas meja makan itu. "Udah selesai semua kan mah."

"Udah, sekarang mending kamu mandi terus sipa siap sebelum temen temen kamu dateng."ucap Renata seraya menganggukan kepalanya.

Salsa tersenyum."Iya mah."

"Ya udah mamah juga mau diap siap dulu deh, sambil nungguin Papah kamu pulang."

Salsa berjalan menuju kamarnya untuk bersiap siap, begitupun sang mamah tak mau ketinggalan pasti akan berdandan secantik mungkin.
Salsa menatap pantulan dirinya dari dalam cermin di meja riasnya. Ia kali ini memakai sebuah dress berwarna merah muda dengan sedikit aksen renda di bagian bahunya. Tak lupa ia memakai make up mini malis yang membuatnya terlihat cantik tapi tetap terkesan natural. Salsa memakai flat shoesnya yang berwarna putih lalu ia keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang tamu.

Di sana ia melihat Sang papah tengah duduk sambil merapikan sedikit kemejanya, ternyata apaphnya itu sudah pulang bekerja bahkan sudah berpakaian rapi. Salsa tersenyum lalu segera duduk di samping papahnya itu.

Salsa tersenyum."Makasih ya pah udah izinin Salsa buat acara makan malem di sini."

Rahman menoleh."Iya sama sama lagi pula kan besok kita mau pindah ke bandung jadi ya anggap aja ini sebagai acara perpisahan sebelum kita pindah."ucapnya sambil tersenyum lalu mengusap lembut puncak kepala putri kesayangan itu.

"Papah emang the best deh."ucap Salsa sambil mengacungkan jempolnya.

"Iya dong tapi nanti malem temenin papah nonton sinetron sinetron kesukaan papah ya."pinta Rahman yang membuat senyum Salsa seketika memudar.

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang