Sebuah foto

830 62 4
                                    

Karawang, 3 Maret 2019

***

Kamu adalah bumi yang setia merengkuh hujan, membuatnya tak perlu merasa takut meski harus terjatuh ribuan kali.

***

Malam telah datang menyapa, jika biasanya Salsa akan ada di rumah tapi kali ini ia berada dalam sebuah Cafe. Di Cafe yang nampak ramai oleh muda mudi ini Salsa duduk bersama dua orang sahabatnya. Nadira menyempatkan diri untuk datang dinsela sela kesibukanya sebagai seorang perawat. Dan Jeslyn menyempatkan untuk datang, mungkin lebih tepatnya sengaja unyuk datang.

Bukanya ia tidak punya kesibukan hanya saja Jeslyn baru saja di pecat dari perusahan tempatnya bekerja. Jika kalian bertanya apa alasnya, maka alasnya sangat konyol. Jeslyn berkerja sebagai sekertaris di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Tapi bukanya membuat laporan bulanan ia malah sibuk streaming oppa oppanya, hingga pada akhirnya ia di pecat karna tidak profesional.

Dalam hal ini ia mengajak Salsa dan nadira bertemu hanya karna ia tak ada kegiatan, dan suntuk berada di rumah seharian.

"Sumpah ya gue seneng banget bisa kumpul lagi kayak gini."ucapnya begitu semangat.

"Iya gue juga, tapi sayang aja gak bisa dateng semua, eh btw si jontor kemana sih kok gak dateng?"tanya Nadira.

"Katanya sih dia lagi sibuk, padahal sibuk apa coba. Orang kerja juga di perusahaan bokapnya sendiri."jelas Jeslyn.

Kedua gadis itu melihat ke arah Salsa yang sedari tadi hanya diam sambil mengaduk ngaduk makananya. Wajahnya sangat datar lebih datar dari pada jalan tol. Nadira yakin pasti ada hal yang sedang menggangu pikiran sahabatnya ini.

"Sal."panggil Nadira.

"Sal lo kenapa?"tanya Jeslyn.

Nadira menggelengkan kepanya."Woy."ucapnya cukup kencang.

Seketika Salsa tersadar."Hah eh kenapa Nad?"

"Lo kenapa sih?"

"Iya lo mikirin apa sih, padahal yang baru dipecat kan gue kok lo yang galau."ujar Jeslyn.

"Gue lagi banyak pikiran."

"Mikirin apa sih?"

"Iya harusnya gue yang sedih Sal, kan gue baru dipecat, dasar bos ngeselin."

"Eh beo, elukan dipecat karna salah lo sendiri udah tahu di kasih tugas masih sempet sempetnya nonton korea."

"Ya gimana dong gue gak bisa sehari aja gak liat oppa oppa gue, bisa bisa gue meriang."ucapnya berlebihan.

"Serah lo deh."ucap Nadira lalu kembali beralih pada Salsa."Eh Sal lo cerita dong jangan diem aja."

"Kalo gue cerita apa kalian bakal percaya?"

"Ya enggak lah gue gak mau percaya sama lo, percaya itu sama Tuhan."ucap Jeslyn asal.

Nadira menghela napae berat, ini bukan waktunya untuk bercanda."Jes please deh."

"Oke silahkan Sal."ucapnya lalu tersenyum.

"Jadi gini, sejak beberapa hari yang lalu Teo dateng lagi dan ngikutin gue terus."

"Hah, Teo?"
"Gak salah denger gue?"

"Berani beraninya tu orang ganggu lo lagi, kasih tahu gue dimana dia sekarang biar gue labrak sekalian."ucap Nadira penuh emosi.

"Gak usah Nad."

"Gak usah gimana, dia udah ninggalin lo gitu aja, dan sekarang dia dateng lagi seenak jidatnya gue gak terima lah."ucapnya semakin berapi api.

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang