Karawang, 26 Maret 2019***
Jika kamu bertanya seberapa tinggi langit menjulang di atas sana, maka aku akan menjawab mungkin setelah bersusah payah mengukurnya.
Jika kamu bertanya seberapa dalam lautan hingga mencapai dasarnya, maka aku pasti menjawab meski harus berlelah karna menyelaminya.
Tapi jangan pernah bertanya seberapa dalam aku mencintaimu, karna aku sendiri tak pernah tahu seberapa dalam cinta itu.
***
***
Hari ini Salsa benar benar bangun pagi bahkan sebelum alaram di poselnya berdering ia sudah bangun. Pagi ini ia begitu bersemangat, ia bangun pagi dan bahkan membuat sarapan sendiri. Setelah selesai dengan sarapanya, Salsa kembali masuk ke kamarnya. Ia mencari baju yang pas dan tentunya nyaman untuk ia kenakan hari ini.
Salsa membuka lemari bajunya memperhatikan satu persatu bajunya. Akhirnya pilihanya terjatuh pada sebuah celana jeans dan kaos putih berlengan panjang, juga sebuah jaket berbahan jeans yang ia ikatkan di pinggangnya. Kali ini ia menguncir rambutnya mengikatnya ke belakang, agar lebih simple. Tak seperti kemarin kali ini ia hanya menggunakan bedak tipis dan lipice di bibirnya.
Setelah selesai Salsa mengambil sepatunya, memakainya lalu segera keluar, ia yakin Teo sudah menunggunya di balik pagar rumah. Ia sangat bersemangat, karna janji Teo kemarin yang akan mememnuhi semua keinginanya hari ini.
"Mah Salsa pergi dulu ya."ucapanya setengah berteriak saat ia berjalan menuju keluar dan melihat sang mamah yang berjalan menuju dapur.
"Iya hati hati ya."balas sang mamah lalu melanjutkan jalanya.
Salsa keluar dan ternyata benar saja Teo sudah menunggunya di balik pagar. Salsa memasuki mobilnya menyalakanya lalu berhenti tepat di samping Teo.
"Jadi lo mau kemana?" tanya Teo sesaat setelah ia memasuki mobil.
Salsa tersenyum"Gue mau ajak lo ke suatu tempat yang menyenagkan."ucapnya penuh semangat.
"Apaan? taman bermain."ujar Teo.
"Bukan, gue mau ke dufan."ucapnya lalu tersenyum senang.
"Hah? Dufan kayak bocah lo."Teo menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
"Biarin."
"Pokoknya lo harus mau, kan lo udah janji.""Iya deh iya, hari ini milik lo."
Dengan senyum yang terus terpancar di wajah cantiknya Salsa mengemudikan mobil menuju tempat yang ia inginkan. Bagi Salsa tak ada yang lebih membahagiakan dari berada di samping Teo seperti sekarang, dan bagi Teo tak ada yang lebih membahagiakan dari melihat gadisnya bahagia seperti saat ini. Sepanjang perjalanan Salsa tak hentinya tersenyum kadang mencuri padang pada Teo yang sesekali menggodanya dengan jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is a Ghost
Teen FictionSemuanya berawal dari sebuah kecelakaan yang dialami salsa, kecelakaan yang menghilangkan seluruh ingatanya. Bahkan ia sama sekali tidak bisa mengingat orang tuanya, dan semua kenangan masa kecilnya. Tidak hanya itu kecelakaan yang menimpanyapun mem...