Kembali

822 47 0
                                    

Karawang, 9 Februari 2019

***

Menginjakan kakiku kembali di kota ini sama halnya dengan membuka lembaran lama yang selalu ku tutup rapat.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


Persidangan terakhir untuk kasus perceraian yang ia tangani bersama Hilman sudah selesai bebera jam yang lalu. Salsa memutuskan untuk pulang saja ke rumahnya toh ia belum mendapatkan klien lagi. Jam tangan yang ia kenakan baru menunjukan pukul 2.00 sore. Waktu yang bisa dibilang cukup awal baginya untuk pulang.

Salsa pulang ke rumah bersama mobil kesayanganya. Ia memarkirkan mibilnya di depan teras rumah. Saat Salsa keluar dari kobil ia mendapati Sang papah tengah duduk bersantai sambil memainkan ponselnya. Aneh sekali jam segini papanya itu sudah ada di rumah. Padahal biasanya papanya itu baru pulang selepas ashar atau paling lambat jam tujuh malam.

Salsa menghampiri papanya itu lalu mngucapkan salam."Asalamualiakum pah."

"Waalaikum salam."ucap Rahman sembari menaruh ponselnya di meja kecil yang terletak diantara dua kursi di teras itu.

Salsa mencium tangan papahnya."Tumben jam segini papah udah pulang."gadis itu duduk di kursi satunya lagi.

"Iya nih, ada sesuatu yang mau papah omongin."ucapnya terdengar serius tak seperti biasanya dimana Rahman selalu bercanda.

Kedua alis gadis itu sedikit terangkat."Apa pah?"

"Kita bakalan pindah lagi ke Jakarta."

"Hah?"Salsa terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut papahnya ini."Papah serius? tapi ini bukan karna aku minta izin ke Jakarta kemarin kan pah?"

"Bukan,ini karna kondisi cabang perusahaan di sini sudah stabil jadi papah sudah bisa kembali ke Jakarta."jelasnya.

"Terus papah mau balik kerja lagi di kantor pusat?"

"Enggak papah mau berenti kerja."

"Loh kenapa pah?"

"Soalnya papah rasa waktu papah buat perusahaan dan karir papah sudah cukup sekarang papah mau berhenti dan mau lebih banyak waktu sama kluarga aja, dan juga papah mau buka bisnis sendiri."ucapnya.

"Oya bisnis apa?"tanya Salsa antusias.

"Bisnis bengkel, giamana keren kan?"

"Keren dari mana, jangankan benerin mobil orang benerin genteng aja yang ada malah makin bocor."ujar Salsa ia benar benar tidak yakin bahwa papahnya ini bisa membuka bisnis bengkel.

"Ya kan montirnya bukan papah, papah cuma owner aja."

"Oh Salsa kirain."

"Terus kita kapan pindahnya pah?"

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang