Kecelakaan lagi

844 53 1
                                    

Karawang, 11 Januari 2019

***

Siapapun kamu aku sangat berterima kasih karna kamu sudah menolongku.

***

Teo baru saja keluar dari kelasnya, ia langsung berjalan menuju parkiran mencari motor vespa kesayanganya. Teo berencana untuk menjemput Salsa pulang sekolah hari ini. Karna jujur saja sebenarnya Teo sudah merasa sangat rindu akan gadis itu. Beberapa menit kemudian Teo pun sampai di area parkiran sekolahnya. Ia mengeluarkan motornya dari parkiran tersebut, lalu ia pakai helmnya dan segera menyalakan motornya.

Saat Teo hendak keluar dari gerbang sekolah seorang siswa berjaket kuning, bersepatu kuning, dan berbagai aksesoris berwarna kuning itu tiba tiba saja menghadangnya. Membuat Teo mengerem motornya secara mendadak, untung saja siswa tersebut tidak sampai tertabrak atau terserempet. Teo membuka helmnya dengan kasar, ia kesal karna manusia kuning ini muncul begitu saja bagaikan tuyul.

"Woy Apa apaan sih lo."ujap Teo penuh emosi.

Pria berjaket dan beraksesoris serba kuning itu tersenyum tanpa dosa."Sans ae bro, mau kemana sih buru buru banget."

Teo merasa meladeni Ardi yang lima belas tingkat lebih gila darinya ini hanya lah buang buang waktu saja."Mau tau aja lo, minggir."

"Et dah jangan pulang dulu napa, futsal dulu oke?"tawarnya dengan cengiran dan gayanya yang absurd itu.

Ardi adalah teman sekelas Teo dan juga satu eskul yaitu eskul Futsal. Ardi memang sangat menyukai warna kuning karna itu mulai dari jaket, sepatu, tas, sampai aksesoris yang ia kenakan semuanya berwarna kuning. Karna hal itu pula Ardi mendapat julukan Banana Man dari teman temanya. Untung saja ia tak sampai mencat rambutnya dengan warna kuning apalagi kalau sampai badanya juga, jika itu benar benar terjadi maka Ardi akan benar benar menjadi Banana Man karna ia tak ada bedanya lagi dengan pisang.

"Gak bisa gue ada perlu."jawab Teo cepat.

Ardi masih setia menahan Teo beserta vespanya."Alah so so an ada perlu, emang lo mau kemana sih?"

"Gue mau jemput gebetan gue dong."ucapnya dengan senyuman penuh rasa bangga.

"Pede banget lo belum tentu tuh cewek mau dijemput sama lo."

"Bodo, udah sana minggir."

"Gue gak akan minggir sebelum lo sebutin paswordnya."

"Gila lo ya buang buang waktu gue aja tahu gak."Akhirnya Teo pun menyerah.
"Ardi yang ganteng bin kece bin kaya bin imut yang mukanya sebelas duabelas sama joongkook bts dan lebih ganteng sepuluh tingkat dari Lee min ho, Park hae jin dan harry styles juga Zayn Malik, tolong minggir ya Saya yang gantengnya tak ada apa apanya ini mau lewat."ucap Teo dengan terpaksa.

Asal kalian tahu saja Ardi ini benar benar gila pujian.

"Baiklah, silahkan."ucapnya dengan ramah.

Teo akhirnya dapat bernapas lega dan mulai kembali melajukam motornya seraya bergumam sendiri."Dasar gesrek, tapi kok gue mau aja ya?"

Teo melajukan motornya menembus keramaian ibu kota di pagi hari, berusaha secepat mungkin sampi ke sekolah Salsa. Ia sudah tak sabar untuk menemui sang pujaan hati, rancananya Teo tidak hanya akan mengantar Salsa pulang tapi ia juga ingin mengajak Salsa ke tempat rahasianya. Tempat yang selalu mereka datangi saat mereka masih anak anak, karna Teo berharap ingatan Salsa akan membaik setelah ia mendatangi tempat itu.

Tapi selain itu Teo akan melakukan satu hal lagi, hal yang sudah ingin ia lakukan sejal lama. Yaitu menyatakan perasaanya pada Salsa, meskipun Salsa sudah tahu kalau Teo menyukainya tapi menyatakan perasaan berkali kali tak ada salahnya kan. Tapi kali ini bukan hanya menyatakan perasaan saja, melainkan Teo juga akan meminta Salsa untuk menjadi kekasihnya. Bukanya Teo terlalu percaya diri hanya saja ia sangat yakin kalau Salsa akan menerima perasaanya.

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang