Diluar dugaan.

982 64 6
                                    

Kenapa dia suka berubah ubah kaya gitu sih? Apa dia punya kepribadian ganda?

***

Saat ini seorang siswi cantik nan manis dengan rambut panjangnya yang ia kuncir kuda tengah mondar mandir di depan gerbang sekolahnya. Bukannya ia tak mau segera pulang ke rumah setelah jam pelajaran usai hanya saja ia jadi terfikir akan tugas resensi yang diberikan oleh Pak Bagus pada kelasnya tempo hari. Apalagi batas waktu pengumpulanya dimajukan menjadi minggu depan, padahal ia tak punya satu buku bacaan pun untuk ia resensi.

Itu artinya ia harus membeli sebuah buku untuk dijadikan bahan resensi.

"Tapi gue beli buku apa ya."gumam Salsa pada dirinya sendiri.

"Kalo komik gue suka sih, tapi pasti Pak Bagus bakalan marahin gue masa komik diresensi."gumamnya lagi.

Salsa terus berbicara dengan dirinya sendiri."Di perpus banyak buku paket sih, tapi ya kali gue ngeresensi buku paket. Emmm apa gue beli novel aja ya, ya udah deh gue ngeresensi novel aja meskipun gue gak suka baca novel tapi mau gimana lagi."

Sekarang ia sudah tahu buku apa yang akan ia beli untuk dijadikan bahan resensi, tapi sekarang ia jadi bingung dengan siapa ia bisa pergi ke toko buku?

Mengingat semua sahabatnya tak ada yang bisa menemaninya ke toko buku sore ini. Nadira disuruh pulang cepat oleh Ibunya karna sang adik sedang sendirian di rumah. Jojo dan Aan hari ini ada ekstra kurikuler Futsal. Sedangkan Jeslyn dan Uni sudah pulang lebih dulu untuk menonton drama korea secara maraton di rumah Jeslyn. Ah jika saja Mang Dayat tidak cuti untuk menemani istrinya sehabis melahirkan Salsa pasti sudah menelpon Mang Dayat untuk mengantarnya ke toko buku.

Sekarang ia masih berdiri di samping gerbang sekolahnya hingga sebuah motor Ninja berwarna merah berhenti tepat di hadapanya. Orang itu membuka helm fullface yang ia pakai, ternyata itu adalah Juna. Kanapa Salsa harus bertemu Juna disaat seperti ini sih, padahalkan ia masih marah pada lelaki itu dan seharian ini Salsa terus menghindarinya.

"Sore Sal, kamu belum pulang?"tanyanya lembut.

Ya belum lah lo gak liat apa gue masih berdiri di sini kalo gue udah pulang gue udah ada di rumah kali tentu saja Salsa mengatakannya dalam hati.

Salsa hanya diam dan buang muka, ia tak berkeinginan sedikitpun untuk menjawab pertanyaan Juna kali ini.

"Kamu masih marah ya, aku bener bener minta maaf Sal."ucapnya dengan nada menyesal.

Dan lagi lagi tak ada jawaban sedikitpun dari Salsa.

Juna tersenyum miris."Ya udah kalo kamu masih marah, kalo gitu aku pulang duluan ya."ucapnya lalu memakai kembali helmnya dan pergi bersama motornya meninggalkan Salsa sendiri di samping pagar sekolah.

Segitu doang usaha lo buat minta maaf iissshhh batin Salsa.

Sebenarnya Salsa sempat terpikir untuk meminta bantuan Juna untuk mengantarnya ke toko buku. Tapi ia masih marah pada Juna dan lagi ia gengsi mau ditaruh dimana wajahnya nanti jika segampang itu ia memaafkan Juna.

Sementara itu beberapa Saat setelah Juna pergi sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat disampingnya. Lalu keluarlah seorang wanita berkerudung merah dari mobil tersebut, dan ia tampak membawa setumpuk selebaran di tangan kananya. Wanita itu pun menghampiri Salsa yang masih berdiri di samping gerbang.

"Maaf kamu anak kelas berapa ya?"tanya wanita itu.

"Saya?"tanya Salsa sambil menunjuk dirinya sendiri.

wanita itu tersenyum."Ya iyalah kamu masa pager."

Salsa yakin wanita di hadapannya ini adalah seorang guru, hanya saja Salsa tidak mengenalnya. Mungkin dia tidak pernah mengajar di kelas Salsa sebelumnya.

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang