JAHAT

867 56 3
                                    

Aku benar benar merasa seperti orang paling jahat di muka bumi.

***



Pagi ini Salsa sudah siap berangkat ke sekolah, rambut panjangnya ia gerai dan sisir rapi saja. Salsa juga sudah selesai sarapan dan berpamitan pada kedua orang tuanya. Saat ini ia tengah berdiri di depan rumahnya menunggu mang Dayat selesai mengeluarkan mobil dari garasi. Ya hari ini adalah hari pertama Mang Dayat masuk kerja kembali setelah seminggu lalu libur untuk menemani istrinya yang baru selesai melahirkan.

Salsa sudah sangat semangat untuk berangkat sekolah tas ranselnya juga sudah terisi dengan buku pelajaran hari ini. Apalagi hari ini Pak Bagus akan masuk kelas dan semua murid pasti akan di tagih tugas resensi yang ia berikan minggu lalu. Untung saja Salsa sudah menyelesaikanya dari jauh jauh hari jadi sekarang ia bisa santai menghadapi si Avatar ini.

Salsa masih berdiri di depan rumahnya tiba tiba ponsel di dalam saku seragamnya berdering. Lantas ia pun langsung merogoh ponselnya lalu melihat siapa yang kurang kerjaan menelponya pagi pagi seperti ini.

Dedemit Gunung Kidul

Itulah nama kontak yang tertera di layar ponsel Salsa, tak mau buang waktu Salsa pun langsung mengangkat panggilan tersebut meskipun sebenarnya ia malas.

"Halo Teo, ada apa?"

"Tumben lo ngomongnya gak ngegas."

"Gimana sih lo gue galak salah baik juga salah, maunya apa sih."

"Gue maunya lo jatuh cinta sama gue."

"Ihsss dasar lo makin hari makin gila aja."

"Ya gak papa dong makin hari makin gila dari pada makin hari makin ganteng ntar lo makin naksir lagi."

"Ih amit amit astagfirullah."

"Kenapa lo pake istigfar segala?"

"Gue gak kuat lama lama ngomong sama Dedemit."

"Eh Sal-----------------"

"Udah ya gue mau berangkat sekolah, bye."ucap Salsa lalu menutup sambungan telpon.

Tanpa Salsa sadari ternyata Mang Dayat sudah selesai mengeluarkan mobil dari garasi. Dengan cepat Salsa pun masuk ke dalam mobil dan Mang Dayat pun segera melajukan mobil itu. Baru saja beberapa menit mobil itu melaju ponsel Salsa sudah kembali berdering, Salsa benar benar kesal. Apakah Teo benar benar tidak punya kerjaan sampai sampai ia terus terusan menghubungi Salsa pagi pagi begini. Dengan rasa kesal yang sudah memuncak Salsa pun mengangkat panggilan tersebut.

"Lo ngapain sih nelpon gue lagi Te---------"

"Ini gue Nadira."ucap seseorang di ujung sana. Sungguh membuat Salsa malu lantas ia sedikit menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Dan benar saja nama Nadira tempampang jelas di layar ponselnya.

"Eh elo Nad sory tadi gue pikir Teo."

"Oh berarti lo sering telponan sama dia nih."

"Idih enggaklah dia aja yang nelponin gue mulu."

"Iya deh iya percaya, Eh Sal sekarang lo ke rumah gue ya?"

"Ngapain, orang gue lagi otw ke sekolah kok."

"Ya ampun Salsa ngapain lo ke sekolah, orang hari ini libur."

"Hah masa sih?"

"Iya pinter, kelas dua belaskan lagi pada ujian sekolah."

"Oh gitu ya kok gue gak tahu sih."

"Ah itu mah lonya aja yang kudet makanya kalo punya grup WA itu di buka dong."

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang