Misi gagal

740 46 1
                                    

Karawang, 19 Januari 2019

***

Aku harap hari ini aku akan mengetahui sesuatu tentangmu, meskipun mungkin itu akan menyakitiku.

***

Sudah hampir dua minggu namun Teo tak kunjung memberi kabar, dan sudah hampir dua minggu pula seorang Salsabila menjadi kalut hanya karna seorang pria. Salsa tak pernah lagi memperhatikan penampilanya, ia menjadi cuek terhadap apapun dan siapapun. Seperti pagi ini ia berangkat sekolah dengan penampilan yang bisa dibilang seperti gadis yang tidak bisa mengurus diri. Ia tak bermakeup jangankan make up bedak pun ia tak memakainya. Bedak saja tidak apa lagi lipstick ataupun lipgloss tidak sama sekali. Rambutnya ia gerai begitu saja.

Setelah turun dari mobil Salsa langsung memasuki area sekolah ia berjalan menuju kelasnya dengan lesu. Di dekat kelas IPS ia berpapasan dengan Bu Elvi, Salsa tak mau dicap sebagai murid tak tahu sopan santun jadi ia mencoba tersenyum dan mengucapkan salam pada guru tukang promosi itu.

"Asalamualaikum, selamat pagi Bu."salamnya sambil memasang senyum termanisnya.

Bu Elvi tersenyum ramah."Waalaikumsalam, pagi juga."

Bu Elvi nampak memperhatikan penampilan Salsa dari atas sampai bawah, begitu mengenaskan.

Raut wajah guru itu seketika berubah menjadi khawatir dan iba pada Salsa."Kamu kalau sakit mending istirahat aja di rumah."

"Salsa gak sakit kok Bu."

"Lah terus kamu kenapa?"tanyanya bingung.

Senyum Salsa menghilang seketika."Tapi Salsa sakit hati."

"Ya ampun, kasian banget, ah... ibu jadi inget waktu ibu muda dulu ibu ngerti banget apa yang kamu rasain, tapi kamu sakit hati kenapa?"

"Saya ditinggal gitu aja tanpa kepastian bu, udah dibikin baper eh abis itu dicampakan tanpa diberi kabar sedikitpun."jawab Salsa terus terang.

Bu Elvi nampak sangat bersimpati akan keadaan muridnya ini."Ya ampun.......... emang ya cowok jaman sekarang bisanya ngebaperin anak orang doang, coba kamu kasih tahu Ibu siapa namanaya terus dia anak kelas berapa?"

Salsa menggelang."Dia gak sekolah di sini Bu."

"Yah kalo itu sih ibu gak bisa bantu maaf ya"

"Iya gak apapa kok bu."

"Tapi kalo saran ibu ya kamu lupain aja cowok kayak gitu buat apa di pertahanin, buktinya belum apa apa aja dia udah ngilang gini, lagi pula Salsa kamu itu cantik pasti banyak yang naksir jadi cowok kaya gitu mah dibuang aja ke laut."ucapnya sambil terbawa emosi.

Ngomong doang mah gampang Bu, giliran prakyeknya susah banget.....

"Iya, makasih ya Bu, Salsa pemisi dulu Bu."ucapnya lalu mencium tangan Bu Elvi dan kembali berjalan menuju kelas.

"Iya iya, udah ya jangan galau lagi."

"Iya bu."ucapnya sambil berusaha tersenyum.

"Anak sekarang dikit dikit galau dikit dikit galau terus curhat di sosmed, adeuh....."ucapnya sambil geleng geleng kepala dan melanjutkan jalanya menuju ruang guru.

Mungkin mudah bagi Bu elvi mengatakan itu semua, tapi tidak bagi Salsa. Begitu mudah baginya jatuh dalam pelukan Teo, tapi begitu sulit baginya melupakan pria itu. Semua tingkah laku Teo, caranya bicara, leluconya yang selelu bisa membuat Salsa tertawa, tingkahnya yang menyebalkan meski kadang romantis, dan senyumnya yang manis, juga tatapan matanya yang meneduhkan sangat sulit untuk Salsa lupakan.

My Boyfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang