Dua hari kemudian...
Kondisi Nay, Icha dan Kaori sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya yang waktu itu sulit diajak bicara bahkan mereka ketakutan tanpa sebab yang pasti membuat para cowok Blueblood benar-benar pusing menghadapi ketiganya.
Mereka pun berkumpul dirumah keluarga Iqbal karena Nay yang masih tidak diperbolehkan berpergian oleh Iqbal Papa Nay itu.
Di rumah keluarga Iqbal bernuansa thionghoa modern pukul 09:30 pagi.
Mobil Lamborghini hitam milik Asbi parkir halaman dan turunlah Asbi yang segera saja membantu Icha berjalan menggunakan tongkat.
"Nay, udah bangun belom ya? Kita gak kepagian emangnya datang jam segini?" tanya Icha ragu.
"Gak lah. Kalau dia belom bangun, kita seret aja kakinya," Asbi tersenyum geli.
"Kamu mah gitu," Icha tersenyum sambil mencubit perut Asbi.
"Hati-hati nanti jatoh, bisa gak?" tanya Asbi khawatir.
"Bisa," sahut Icha yakin menaiki anak tangga.
"Rumah Nay ribet mau masuk aja naik tangga," keluh Asbi.
"Yaudah sih, jangan banyakan protes pak," Icha tersenyum geli.
Tiinnn...
Bunyi klakson bersamaan membuat Asbi dan Icha menoleh.Mobil Lamborghini merah milik Angga dan Mobil Lamborghini orange milik Gema tiba bersamaan dan parkir disamping Asbi.
Angga langsung setengah berlari menghampiri Icha dan Asbi yang menunggunya. "Hei, gimana keadaan loe, Cha?"
"Lihat sendiri gue baik kok," Icha tersenyum.
"Aduh, pelan-pelan dong," teriak Kaori memukul kepala Gema.
"Sepupu durhaka," umpat Gema membantu Kaori berdiri.
Asbi, Angga dan Icha memperhatikan Gema yang masih sibuk membantu Kaori berdiri dan memegang tongkat Kaori itu.
"Pelan-pelan, sakit bodoh!" teriak Kaori sambil dipapah Gema.
"Sekarang siapa yang bodoh, loe aja masih pegang gue," Gema memberikan tongkat Kaori.
Kaori mengambil tongkatnya dan melepaskan tangannya dari pundak Gema membuat Icha terbahak melihatnya.
"Cepetan nek, udah di tungguin," desak Gema menaiki tangga.
"Tungguin," Kaori masih tertatih menaiki anak tangga.
"Loe keterlaluan ya, itu sepupu loe!" Asbi geleng-geleng kepala.
"Sepupu durhaka dia mah," sahut Gema kesal.
"Ayo masuk," ajak Icha tertatih.
"Eh sayang kalian udah datang, ayo masuk." ajak Anna langsung merangkul Icha.
"Nay nya udah bangun, Ma?" tanya Icha sambil menyalami Anna.
"Udah. Bentar lagi juga keluar," sahut Anna. "Sayang, ini geng Blueblood udah pada dateng nih," panggil Anna.
"Bentar Ma," sahut Nay dari atas.
"Bisa gak sayang?" tanya Anna.
"Bisa Ma," sahut Nay.
"Ma, Angga boleh keatas bantuin Nay turun?" izin Angga.
Anna mengangguk. "Boleh dong sayang,"
Angga tersenyum kemudian menaiki lantai dua yang sebenarnya bukan anak tangga melainkan seperti tanjakan.
"Hei," sapa Angga langsung memeluk Nay.
"Hunny," Nay tersenyum.
"Kamu masih sakit gak?" tanya Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shutter
HorrorGeng Blueblood kembali setelah dua tahun cuti dari kampus. Sudah tau alasannya? Ya, semua sudah tau bahwa geng Blueblood termasuk geng yang solid dan setia kawan paling tinggi satu cuti semua pun ikut cuti. Melanjutkan kembali pendidikan di kampus A...