Di kampus Andromeda pukul 14:30
Geng Blueblood tentu saja berada di ruang senat dan terlihat sibuk apalagi semakin dekatnya acara persahabatan antar kampus membuat geng Blueblood sebagai panitia harus benar-benar mempersiapkan sematang mungkin.
Apalagi Asbi sang ketua senat tidak akan membiarkan ada kesalahan sedikitpun pada acara persahabatan antar kampus nanti dimana kampus Andromeda ditunjuk sebagai tuan rumah, membuat Asbi ingin acara persahabatan tahun 2018 benar-benar perfect seperti tahun 2014 dan 2015 lalu.
"Bi, di acara persahabatan nanti sekalian aja adain bazar kan lumayan hasil bazar bisa menambah penghasilan UKM," usul Icha.
"Bazar terlalu biasa deh Cha, saran gue mending kita adain amal bakti, para tamu yang datang selain bisa menyumbangkan sebagian rejeki, bisa juga menyumbang pakaian, mainan untuk korban bencana alam," usul Nay menambahkan.
"Gue lebih setuju sama Nay," Gema mengacungkan tangannya.
"Dua-duanya juga asyik tuh, bazar juga itung-itung nambah penghasilan UKM biar mandiri walaupun tiap UKM memang ada uang nya dari yayasan," ucap Leo.
"Gue lebih setuju usul Nay sih," Angga sudah otomatis mendukung tunangannya itu.
Asbi masih mempertimbangkan dua saran yang diberikan Nay dan Icha, dua-duanya sangat positif menurut Asbi sebagai ketua senat. "Cha, aku minta laporan keuangan,"
Icha mengangguk kemudian menyerahkan laporan keuangan senat pada Asbi.
"Nay, buat proposal atas saran kalian berdua tadi ke yayasan, jangan lupa buat surat tembusan juga dan arsipnya," perintah Asbi.
Nay mengacungkan jempolnya. "Sip pak ketua,"
Asbi memperhatikan sahabatnya yang kembali sibuk berkutat pada komputer masing-masing. Sepertinya Asbi merasa ada yang kurang diantara mereka. "Eh bentar deh, Al mana?"
Kursi pengurus inti 1 senat kosong membuat semua menoleh pada meja kerja Al.
Nay menepuk jidatnya. "Oh iya Al izin tadi katanya mau nganter Papi dan Mami ke bandara, Bi,"
Asbi mengangguk paham sambil berpikir. "Guys,"
Semua menoleh pada Asbi.
Asbi tersenyum licik. "Gimana kalau malam ini kita nginep di rumah Al lagipula orang tua kita semua pada perjalanan bisnis di luar kan?"
"Setuju banget," sahut Raffa bertepuk tangan heboh.
"Ralat ya orang tua gue dan Raffa bukan pebisnis seperti orang tua kalian. Jadi, orang tua kami berdua ada dirumah," ralat Leo.
Raffa menepuk jidatnya. "Gue lupa Yo,"
"Kita ngapain dirumah Al?" tanya Angga.
Asbi tersenyum. "Meresmikan rumah dia lah, mumpung Mami dan Papi gak ada, iya gak?"
"Gue suka gaya loe, Bi," Gema mengedipkan sebelah matanya jail.
"Sekalian bahasa kerjaan senat," Nay menjetikkan jarinya.
"Ide bagus," tambah Icha.
"Ok jadi pura-puranya kita ngadain arisan buat ngerjain acara persahabatan nah pas cabut undi tertera nama Al dengan begitu Al gak bisa nolak kita," usul Gema.
"Kuy, gue gak sabar," ajak Icha.
"Sekalian bawa kerjaan senat," tambah Nay merapikan berkas-berkas di meja kerjanya.
"Ok, kita ambil barang-barang dulu trus langsung kerumah Al ya, kita ketemu disana nanti," ucap Asbi kemudian mematikan komputernya.
"Eh gue izin apa sama mak gue?" tanya Raffa memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shutter
HororGeng Blueblood kembali setelah dua tahun cuti dari kampus. Sudah tau alasannya? Ya, semua sudah tau bahwa geng Blueblood termasuk geng yang solid dan setia kawan paling tinggi satu cuti semua pun ikut cuti. Melanjutkan kembali pendidikan di kampus A...