24 - Kamera Berdarah

360 17 0
                                    

Setelah kejadian weekend mereka geng Blueblood memang memutuskan untuk segera pulang saja setelah memberi pertolongan pada ketiga sahabat perempuan mereka dan memusnahkan tempat mbah Roki beserta seluruh barang-barangnya yang dianggap berbahaya.

Geng Blueblood pun beristirahat selama dua hari setelah pulang dari 'liburan' mereka itu. Apalagi kondisi Icha, Nay dan Kaori masih dalam pemulihan.

Di rumah keluarga Iqbal...

Mobil Lamborghini berwarna merah memasuki pekarangan rumah keluarga Iqbal para asisten sudah jelas tahu siapa tamu nya yang tak lain adalah tunangan dari Nay anak majikan mereka.

"Selamat pagi tuan muda Angga" sapa satpam

"Pagi pak." balas Angga tersenyum kemudian melangkah pasti menuju pintu utama rumah bernuansa thionghoa modern itu

"Selamat pagi tuan muda Angga. Silahkan masuk" sapa asisten keluarga Iqbal yang bisa dibilang kepala asisten

"Makasih. "Angga tersenyum dan melangkah masuk mengikuti langkah sang asisten yang mengantarkannya ke ruang makan

"Permisi Pak, Bu, Non... Ini tuan muda Angga sudah datang" ucap asisten

"Angga, gabung aja" ajak Iqbal pada calon menantunya itu

"Iya Pa." sahut Angga duduk disebelah Nay

"Morning." sapa Nay tersenyum sambil mengambil roti

"Kamu gimana udah baikan?" tanya Angga melihat pergelangan tangan Nay yang masih diperban

Nay mengangguk. "Udah gak papa kok Nga. Oh ya kamu mau selai apa? Strawberry apa blueberry?"

"Strawberry." sahut Angga tersenyum

"Oh iya Angga, sebenarnya kalian liburan seminggu lalu gimana ceritanya sih Nay bisa sampe jatuh gitu? Nay ini lho ditanya malah jawabannya gak masuk akal." tanya Anna

Nay berkode mata pada Angga dan Angga paham bahwa Nay tidak menceritakan insiden liburan mereka.

"Iya Ma... Nay kepeleset gitu di turunan. Angga udah berusaha nahan tapi, Nay keburu jatuh. Maaf ya Pa, Ma Angga teledor jagain Nay." Angga merasa bersalah

"Yaudah gak papa. Yang penting Nay baik-baik aja. Cuma lain kali jangan sampe gak ada kabarnya ya... Mama sama Papa tuh jadi khawatir." nasehat Anna

"Iya Pa, Ma. Angga gak akan ngulang lagi." janji Angga tersenyum

"Nga, aku ke kamar dulu ya mau ganti baju." pamit Nay

"Kamu yakin mau ke kampus hari ini? Kalo masih belum pulih gak papa kok aku ke kampus sendiri." tanya Angga khawatir

Nay menggeleng. "Gak papa Nga. Yang luka cuma lengan aku doang."

"Oh iya, gimana sama misi kalian? Apa aja yang udah terungkap di Andromeda?" tanya Iqbal

"Kasus pembunuhan Pa." sahut Angga jujur

"Gak habis pikir ya di kampus Arkan ada kasus pembunuhan... Kalian harus hati-hati sama misi kalian itu. Kasus pembunuhan itu berbahaya." nasehat Iqbal

"Iya Pa." sahut Angga

Iqbal sebenarnya ragu pada permintaan Arkan yang waktu itu meminta izin padanya untuk mengizinkan Nay ikut dalam misi mengungkap kasus di Andromeda yang sudah dua tahun terasa janggal.

Dan Iqbal akhirnya mengizinkan Nay kembali ke kampus Andromeda sampai kasus disana benar-benar selesai walaupun di hatinya tidak rela karena takut terjadi sesuatu pada Nay anak sulungnya itu.

ShutterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang