Geng Blueblood terkurung di sport center membuat para cowok bersiaga melindungi Icha dan Nay yang bisa saja menjadi sasaran amukan 'hantu Tissa' yang sepertinya tidak bisa diajak komunikasi baik-baik.
Sementara itu ternyata Kaori berada diatas tribun sejak tadi sore dan tertidur disana menunggu Gema yang tadinya masih ada urusan. Mendengar suara pintu dan rolling door yang tertutup membuat Kaori terbangun dari tidurnya dan turun ke bawah menghampiri geng Blueblood.
"Lho, kalian?" Kaori kaget.
"Kaori," panggil geng Blueblood lebih kaget lagi.
"Gue ketiduran tadi gegara nungguin Gema, kalian ngapain?" tanya Kaori bingung.
"Kita tadinya rapat trus kesini buat make sure keamaan aja besok," jelas Leo setengah benar.
Kaori melihat ada sesosok perempuan berseragam cheerleaders persis seperti yang dilihatnya tadi sore di ruang senat.
"Itu perempuan yang --," Kaori agak bingung.
"Dimana dia?" tanya Nay penasaran.
"Di pojokan sana," tunjuk Kaori.
"Gue emang ngerasa dia ada disini, cuma gue gak ngeliat aja," sahut Nay.
"Dia pake seragam cheerleaders," ucap Kaori agak takut.
"Tissa gue tahu itu loe," ucap Nay yakin.
atribut acara persahabatan melayang diantara geng Blueblood membuat mereka semua mundur beberapa langkah.
"Tissa, gak gini caranya!" bentak Al.
"Tissa berhenti!" kesal Asbi.
"Tissa, disini ada Kaori yang bisa melihat loe, ada Al yang bisa komunikasi sama loe, ada Icha yang bisa mendengar suara loe, ada Nay yang bisa ngerasain kehadiran loe... Loe berhenti ganggu kita semua dan orang-orang gak bersalah! Gak ada gunanya melampiaskan amarah loe!" bentak Angga sambil melindungi Nay.
"Tissa, gue bilang cukup!" teriak Icha. "Apa loe yang tadi siang bilang 'dendam harus terbalaskan' loe dendam apa sama anak cheers bukannya loe anak cheers juga?"
atribut berhenti melayang membuat geng Blueblood saling pandang.
"Dia nangis," ucap Kaori melihat sosok Tissa.
"Tissa, kenapa loe nangis?" tanya Al.
"Gue marah sama keadaan, kenapa gue harus seperti ini hah?" teriak Tissa.
Suara Tissa menggema di support center dan geng Blueblood mendengarnya.
"Gak ada gunanya loe marah Tissa! Apalagi melampiaskan dendam sama orang yang gak bersalah, gue Nay, kapten team cheerleaders sekaligus ketua UKM nya sekarang, loe juga pernah jadi kapten kan? Apa maksud nya dengan dendam harus terbalaskan?" ucap Nay.
Sosok Tissa berdiri di hadapan Nay dengan wajah sedih.
"Nay, dia ada di depan loe sekarang," ucap Kaori memberitahu.
"Tissa, gue emang gak bisa melihat loe. Tapi, kasi tahu gue apa yang loe gak suka? Jangan melibatkan orang-orang gak bersalah dengan keadaan loe yang sekarang, gue bakal bantu sebisa gue," ucap Nay.
"Gue marah sama keadaan Nay, gue marah kenapa harus seperti ini akhir hidup gue,
Padahal gue mau di akhir masa kuliah gue bisa menyumbangkan medali seperti tahun-tahun sebelumnya...
Tapi, gue marah kenapa gue bisa jatoh saat latihan geladi bersih buat acara persahabatan besoknya padahal besok harinya adalah puncaknya dimana impian gue bakal terwujud...
KAMU SEDANG MEMBACA
Shutter
HorrorGeng Blueblood kembali setelah dua tahun cuti dari kampus. Sudah tau alasannya? Ya, semua sudah tau bahwa geng Blueblood termasuk geng yang solid dan setia kawan paling tinggi satu cuti semua pun ikut cuti. Melanjutkan kembali pendidikan di kampus A...