Icha yang bosan di kamar inap akhirnya meminta Asbi membawanya keluar walaupun sebenarnya Icha masih harus istirahat total.
Mau tidak mau Asbi membawa Icha menggunakan kursi roda keluar dari kamar inap karena cedera Icha yang lumayan parah.Berbeda hal dengan Nay yang dijaga super ketat oleh Angga yang tidak membiarkan Nay bergerak sedikitpun karena cedera yang Nay alami cukup parah menyebabkan sikap Angga benar-benar overprotective pada Nay.
"Angga, aku juga mau keluar," rengek Nay.
Angga menggeleng. "Aku gak mau ya sampai terjadi sesuatu sama kamu diluaran sana,"
Nay cemberut. "Icha aja boleh keluar, disini pengap, bau, ueegghhh,"
Angga menyemprotkan pengharum ruangan. "Gak bau lagi kan?"
"Mau keluar," rengek Nay.
"Mau ngapain?" tanya Angga berusaha sabar.
"Vitamin D bagus tahu buat kulit, ini kan matahari pagi," Nay terus saja mencari alasan agar bisa keluar dari kamar inap yang menurutnya pengap itu.
Angga menggeleng. "Kamu itu kena matahari langsung pingsan,"
"Jenguk Kaori," Nay beralasan lagi.
"Kamu aja masih sakit masa jengukin orang sakit juga. Gak lucu!" Angga menggeleng lagi.
"Angga disini pengap banget. Icha aja boleh jalan-jalan, masa aku gak sih?" protes Nay cemberut.
Angga memegang tangan Nay sambil menghela napas panjang. "Kamu itu tanggung jawab aku, aku gak mau dikira teledor lagi jagain kamu, Nay. Aku udah janji sama orang tua kamu bakalan jagain kamu dari hal apapun,"
"Tapi, kejadian ini bukan salah kamu Nga!" protes Nay.
"Orang tua kita semua gak bakal percaya kejadian semua ini karena 'hantu, arwah, corious soul' atau apalah itu namanya. Mereka gak akan percaya," Angga menggeleng.
"Kamu bilang apa sama Mama sampai Mama semarah itu sama kamu?" tanya Nay pelan.
"Aku bilang kamu jatuh dari tangga saat kita lagi mau nangkap Rega yang kabur dari kejaran polisi. Makanya Mama kamu marah," sahut Angga lemah.
Nay tersenyum. "Tenang aja, Mama marah gak lama kok. Nanti aku bujukin Mama supaya gak marah-marah lagi sama kamu."
Pintu dibuka dan terlihat Anggi Mama Angga datang menjenguk Nay.
"Nay, kamu baik-baik aja kan?" tanya Anggi khawatir.
Nay tersenyum. "Nay baik-baik aja kok Ma, gak papa kok."
Anggi langsung mencubit lengan Angga. "Kamu tuh bisa gak sih jagain Nay? Heran deh, kamu itu kan reflek kenapa gak bisa nangkap Nay yang jatuh dari tangga, biasanya apa-apa kamu itu sigap,"
"Namanya juga kecelakaan, Ma," sahut Angga.
"Nay yang salah gak hati-hati, Ma." tambah Nay tersenyum.
"Kamu itu calon menantu satu-satunya sayang. Mama gak mau sampai terjadi sesuatu sama calon menantu Mama," ucap Anggi mengusap kepala Nay.
Nay tersenyum. "Papa Adri mana Ma?"
"Oh Papa lagi ngomong sama besan, gara-gara Angga sih kita jadi di semprot sama besan," Anggi tidak hentinya mencubit Angga.
"Ma, malu!" kesal Angga menahan tangan Mamanya.
"Biarin aja, ini semua kejadian gara-gara kamu sama Asbi. Apa Mama bilang gak usah misi-misi segala? Bahaya! Bahaya Angga apalagi kasus pembunuhan psikopat itu iiihh Mama ngeri tahu," Anggi mengoceh kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shutter
HororGeng Blueblood kembali setelah dua tahun cuti dari kampus. Sudah tau alasannya? Ya, semua sudah tau bahwa geng Blueblood termasuk geng yang solid dan setia kawan paling tinggi satu cuti semua pun ikut cuti. Melanjutkan kembali pendidikan di kampus A...