37 - Malam Yang Panjang Part 2

311 17 1
                                    

Angga berusaha sadar setelah sebelumnya kepalanya tidak sengaja terkena rantai motor.

Nay yang melihat kepala Angga berdarah langsung melepas sweater nya dan mengikatkan di kepala Angga. "Nga, bertahan Nga!"

"Aku gak papa," Angga tersenyum sambil menahan sakit.

Nay memapah Angga untuk kembali keatas menuju kamar Al namun, Angga langsung tidak sadarkan diri didekapan Nay.

"Anggaa," teriak Nay panik. "Nga, please bangun. Anggaa," Nay menangis mengguncang tubuh Angga.

Nay akhirnya terpaksa menyeret tubuh Angga sampai ke kamar Al lalu kemudian menyeret tubuh Raffa masuk ke kamar Al juga membuat Kaori semakin histeris.

"Loe denger, loe cari bantuan Kaori... Gue bakal turun lagi kebawah nyelamatin sahabat kita yang lainnya!" Nay memegang kedua bahu Kaori.

"Nay, gue takut!" lirih Kaori.

"Gue juga... Tapi, kita gak bisa diam aja," Nay menggeleng.

Nay meraba saku celananya kemudian memberikan handphone nya pada Kaori. "Pegang hape gue. Kalo ada signal sedikit aja loe langsung telpon panggilan darurat," Nay langsung berlari keluar dari kamar Al.

Kaori memegang erat ponsel Nay sambil menangis.

🎀

Nay kembali turun kebawah sambil membawa pisau yang tadinya tersimpan di saku celananya.

Asbi, Al dan Gema berusaha membantu Icha yang kini dicekik oleh Tere.

"Lepasin Icha," paksa Asbi menarik Tere namun dengan tangan kosong Tere dengan mudahnya membuat Asbi terpelanting.

"Aarrgghh!" teriak Asbi.

Al juga berusaha mencekik Tere dari belakang namun, Al juga terpelanting ditendang oleh Tere.

"Arggghhh!" teriak Al menghantam meja makan.

Gema berusaha memukul kepala Tere namun, Tere tidak pingsan malah semakin tertawa kemudian menendang Gema bahkan sampai menghantam tembok.

"Arggghh!" teriak Gema.

"Heh lepasin Icha," teriak Nay emosi.

Tere menoleh sementara Icha menggeleng.

Icha yang tadinya akan mengeluarkan pisaunya untuk mengancam Tere tak sengaja pisaunya terjatuh dan langsung dibuang oleh Tere membuat Icha tidak berdaya.

Tere melepaskan cekikannya pada Icha kemudian mengejar Nay.

Nay langsung berlari kemudian melemparkan pisaunya pada Icha. "Tangkap Cha,"

Icha langsung sigap menangkap pisau pemberian Nay dan kemudian ikut mengejar Tere yang berusaha mendapatkan Nay.

Nay terjatuh karena tidak melihat ada turunan di rumah Al membuat Tere tertawa karena berhasil mendapatkan Nay.

"Aku memang ingin membunuhmu gadis istimewa," sinis Tere mendekati Nay.

Nay mundur perlahan sambil memegang semprotan merica milik Icha. Tere kemudian langsung menerkam Nay layaknya Nay adalah mangsa.

Nay langsung menyemprotkan merica pada bagian mata Tere membuat Tere menjerit kesakitan. Nay perlahan bangun kemudian lari.

"Ayoo lari Cha," ajak Nay pada Icha dibelakangnya.

Tere mendapatkan kaki Icha membuat Icha jatuh tersungkur sementara Nay menoleh kembali.

"Ichaaa," teriak Nay.

ShutterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang