48 - Utusan Tanpa Nama

312 13 0
                                    

Amira akhirnya bisa tertawa dan sedikit melupakan kesedihannya apalagi sekarang ia punya Raffa yang akan menjaga nya dan melindunginya mulai dari detik ini.

"Ekhem tapi, gue rasa ada sesuatu rahasia," ucap Kaori tiba-tiba.

"Rahasia apa?" tanya Leo.

Kaori menghela napas. "Rahasia Om Toro,"

"Maksudnya gimana?" tanya Amira bingung.

Kaori mengendikkan bahu. "Om Toro pasti punya rahasia besar dan supaya gak bocor makanya lebih baik dibunuh oleh orang berbadan besar itu, gak menutup kemungkinan loe adalah target juga karena loe dianggap membahayakan mereka,"

"Target?" tanya Nay, Icha, Tasya, Amira dan Chella kaget.

Kaori mengangguk. "Itu hanya pemikiran gue dari cerita Amira,"

Asbi mengangguk paham maksud Kaori. "Gue setuju sama Kaori, seperti ada rahasia dibalik kematian Om Toro,"

Angga tak sengaja memandang ke jendela dan melihat beberapa orang berpakaian hitam-hitam tengah mengawasi rumah Icha.

"Bener, Amira dalam bahaya guys... Orang itu tahu Amira ada disini," ucap Angga masih memperhatikan dari jendela.

"Apa?" tanya semuanya kaget dan saling pandang.

"Ok calm down, kita harus jagain Amira," ucap Asbi langsung berpikir.

"Darimana mereka tahu aku ada disini?" tanya Amira kalut.

"Dia pasti ngikutin kalian terutama loe, Fa! Gue yakin dia catet plat mobil loe waktu itu," sahut Angga serius.

"Apa sih mau Om-om itu? Kalo masalah utang-piutang gue bayarin dah semua sampe lunas," kesal Raffa.

"Tapi, loe bayar nyicil," celetuk Gema masih sempatnya bercanda.

"Ehm, Amira loe yakin gak tahu bokap loe ada masalah apa sama itu orang?" tanya Asbi ragu.

Amira menggeleng. "Gak tahu, mereka tiba-tiba datang dan minta ayah serahkan barang bukti ke mereka,"

"Gue yakin Om Toro pegang kartu as mereka makanya mereka nekad bunuh Om Toro, lalu mereka juga akan bunuh Amira setelahnya," duga Al sambil berpikir.

Semua jadi berwajah tegang mendengar pendapat Al yang bisa saja benar adanya.

🎀

Di satu sisi seseorang berbaju hitam-hitam mengintai rumah keluarga Haris yang sudah mereka ketahui keberadaan Amira.

"Halo bos, target dalam perlindungan keluarga Haris, dia sudah seminggu ini tinggal disini,"

"Bunuh saja target sesuai rencana awal kalau keluarga Haris turut andil juga habisi tanpa ampun,"

"Siap bos, tapi, keluarga Haris juga berteman dengan kaum bangsawan dan jet set lainnya bos,"

"Urusanmu hanya membunuh target biar kancil-kancil kecil itu urusanku!"

"Laksanakan bos!" laki-laki berpakaian hitam-hitam itu langsung mematikan telpon dan terus mengintai rumah keluarga Haris.

Tanpa laki-laki itu sadari ada juga yang memperhatikannya dan juga memandang kerumah keluarga Haris dengan tatapan sendu.

"Ya Tuhan lindungi anakku dan sahabat-sahabatnya," sosok Toro muncul setelah mendengar anaknya juga akan dijadikan target.

🎀

Keesokkan harinya...

Hujan yang lebat tidak menyurutkan niat geng Blueblood datang ke kampus.

ShutterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang