Di hari terakhir diksar tentu saja mereka free dari kegiatan-kegiatan yang melelahkan kini saatnya mereka semua outbond untuk melepaskan penat mereka selama beberapa hari ini.
Apalagi ditambah kasus penemuan jasad Dedi membuat beberapa orang menjadi trauma terutama kelompok dua belas dan setelah ini Asbi dkk akan menindak lanjuti panitia diksar tahun lalu yaitu Bagas, David, Shinta dan Chintya.
Memang Dedi meninggal karena tergelincir saat mengambil air namun, keempat orang itu malah teganya mengubur jasad Dedi tanpa memberitahu siapapun.
"Agenda terakhir kita, outbond," ucap Icha bersemangat.
"Yeaaayyy," sorak anggota baru.
"Tapi, ingat ya setelah outbond bersih-bersih dan persiapan buat api unggun," peringat Nay.
"Siap kakak korlap," sahut anggota baru.
"Ok, bubar jalan," interupsi Icha.
Semua pun langsung membubarkan diri dan menuju lokasi outbond yang tak jauh dari mereka.
"Akhirnya besok pagi bisa pulang," Icha melemaskan badannya karena sejak diksar ia jarang tidur apalagi sejak kejadian Nay rohnya ditarik paksa membuat Icha ngeri jika tidur takutnya arwah Dedi juga akan mengambil paksa rohnya.
"Anak-anak udah dikasi tahu kan pas acara api unggun nanti sayang?" Asbi langsung merangkul Icha.
Icha tersenyum jahil. "Udah dong, tenang aja junior kita pada kompak dan mendukung kok rencana kita,"
"Bagus," sahut Asbi bertos-ria dengan Icha.
"Kamu baik-baik aja kan sayang?" tanya Angga mencubit pipi Nay karena Nay yang melamun.
Nay menggeleng. "Gak papa kok,"
"Bener?" tanya Angga memastikan. Jujur saja sejak kejadian roh Nay diambil paksa Angga benar-benar parno jika meninggalkan Nay sendirian.
Nay mengangguk. "Iya Nga,"
"Kok melamun tadi?" tanya Angga heran.
Nay menggeleng. "Aku liat pemandangan aja Nga,"
"Ayank Mira," panggil Raffa menarik tangan Amira saat Amira berjalan dengan Tasya.
"Raffa mah," kesal Tasya.
"Yang jomblo sana hush," usir Raffa.
"Raffa, gue ada keperluan sama Amira!" kesal Tasya.
"Gue juga ada keperluan sama ayank Mira, napa loe sewot? Mau lapor? Lapor sama siapa loe? Loe kan jomblo hahaha... Makanya punya pacar jadi ada tempat curhat bleeekkk," Raffa menjulurkan lidahnya.
Tasya menghentakkan satu kakinya karena kalah telak dari Raffa. "Awas loe ya! Urusan kita belom kelar," Tasya langsung melongos begitu saja.
"Fa, kamu juga apaan sih?" kesal Amira.
"Ayank jangan sama Tasya terus. Aa Affa cemburu tahu, ayank gak berpikiran berpaling sama Tasya kan?" Raffa cemberut.
"Raffa yang bener aja deh, aku normal kali masih suka laki-laki," kesal Amira.
"Biarin aja Tasya pdkt sama Al, Mir. Kamu mah gak ngerti niat Aa Affa," Raffa cemberut.
"Oh bilang dong, kan aku gak tahu!" Amira nyengir kuda.
"Ekhem-ekhem," kode Asbi berdehem.
"Bilangnya kita-kita yang asyik pacaran eh ada yang keasyikan juga," sindir Angga.
Raffa merangkul Amira. "Kan kerjaan gue sebagai mentor dah kelar, mau apa kalian?"
"Gak mau apa-apa juga sih, lagian loe gak ada untungnya juga," Asbi tertawa pelan kemudian menarik tangan Icha untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shutter
HorrorGeng Blueblood kembali setelah dua tahun cuti dari kampus. Sudah tau alasannya? Ya, semua sudah tau bahwa geng Blueblood termasuk geng yang solid dan setia kawan paling tinggi satu cuti semua pun ikut cuti. Melanjutkan kembali pendidikan di kampus A...