43 - Fakta Mengejutkan

302 15 2
                                    

Al benar-benar meradang karena 'sosok perempuan' yang diajaknya berkomunikasi tidak juga meresponnya apalagi mereka terkurung di kamar 207 dan sudah pasti pintu terkunci secara gaib.

Sementara Icha, Nay dan Kaori benar-benar ketakutan membuat para cowok tidak tega namun, apa daya mereka sama-sama terjebak di kamar 207 tanpa diketahui satu orang pun.

"Gue bilang buka gak pintunya! Masalah lo gak bakal beres kalo lo mengurung kami semua disini!" teriak Al emosi.

"Al tenang," tahan Asbi.

"Dia mengurung kita semua disini Bi. Dia mengunci pintu ini secara gaib kan? Mana ada yang bisa buka!" teriak Al benar-benar habis kesabarannya.

"Lo buat para cewek ketakutan!" kesal Gema. "Gue bilang tenang ya tenang, jangan pake emosi!"

"Aaarrrgggghhh!" teriak Al meninju pintu.

"Shiiitt! Setiap pintu terkunci secara gaib pasti gak ada signal," umpat Asbi melempar handphone nya kearah pintu.

"Heh lo maunya apa sih? Kasi tahu kita!" teriak Raffa kesal.

Leo tetap tenang sambil melantunkan ayat suci al-qur'an.

Selain Al kali ini Asbi ikut emosi karena pintu tak kunjung terbuka.

"Kasi tahu gue apa mau lo, Agatha Liliana?" teriak Asbi sambil membanting kasur.

"Wuaaaaaa," teriak para cewek histeris.

Dibalik kasur ternyata ada potongan tubuh lainnya.

"Ini setengah tubuhnya," ucap Gema tanpa rasa takut.

"Astaghfirullah," Asbi mengusap wajahnya.

"Ini berarti dia meminta kita menemukan bagian-bagian tubuhnya yang lain yang ada di kamar ini," duga Gema.

"Sepertinya," sahut Al sekarang sudah tahu apa maksud 'sosok Agatha' mengurung mereka semua.

"Kita geser tempat tidur ini bareng-bareng," ajak Asbi.

"Tapi, kita lihat di bawah kolong ranjang gak ada apa-apa Bi," protes Icha.

"Gak menutup segala kemungkinan, Cha!" sahut Gema.

Keenam cowok Blueblood pun menggeser ranjang berharap menemukan sesuatu.

"Itu," Nay menunjuk sebuah benda berkilauan di dekat Asbi.

Asbi menemukan benda yang dimaksud Nay ternyata sebuah cincin berlian. "Cincin guys,"

"Tapi, tetap aja Nay gak boleh sentuh. Bahaya!" tegas Icha.

"Biar gue aja yang pegang," Asbi menyimpan cincin itu di saku jaketnya.

Icha melihat sebuah guci di dekat gorden langsung mendekatinya karena Icha merasa janggal saja. "Apaan nih?" Icha menarik sebuah kain berwarna hitam yang sudah lusuh dan banyak robekan sana-sini.

Ternyata sebuah gaun yang bentuknya sudah tidak karuan lagi banyak robekan sana-sini.

"Guys, ada gaun di dalam guci ini," ucap Icha.

"Kita kumpulin buktinya dan kasi tahu Angga," sahut Nay.

"Kita cari kantong atau apa gitu biar dikumpulin jadi satu," usul Leo.

"Perempuan itu masih disini Ri?" tanya Raffa.

Kaori mengangguk takut dan hanya menunduk saja sedari tadi.

🎀

Angga yang baru saja keluar dari ruang kerja nya menuju ke lobby disitu ia bertemu karyawannya di meja resepsionis.

ShutterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang