08 - Good Bye Heira!

329 24 2
                                    

Setelah mendengar cerita Nay dan mencari bukti akurat yakni cctv setahun lalu, Asbi kembali melapor pada pihak berwajib bahwa ia mencurigai ada jasad didalam peti yang terletak di kampus gudang lama kampus Andromeda.

Karena mana mungkin juga Asbi menceritakan bahwa ia dan geng Blueblood dimintai bantuan oleh Heira pasti polisi mereka mengada-ada dan yang penting Asbi sudah memegang bukti akurat yakni rekaman cctv yang terekam jelas kekejaman Arga pada Heira.

Mengetahui dirinya punya kemampuan istimewa secara tidak sengaja membuat Kaori ketakutan. Bagaimana tidak? Ia bisa melihat jelas bahwa Heira mengikuti dirinya sampai ia tidak bisa tidur.

Keesokkan harinya geng Blueblood, Kaori bersama polisi sama-sama memasuki gudang lama kampus untuk membongkar peti usang itu.

Peti itu terkunci bahkan sengaja disemen agar tidak bisa dibuka dan sudah otomatis harus dibongkar agar jasad Heira bisa dikeluarkan dan dimakamkan secara layak.

"Arga benar-benar keterlaluan" geram Icha mengepalkan tangannya

"Dia udah dapat hukuman setimpal Cha" sahut Asbi

"Semoga dengan kita mengungkap kematian Heira... Heira bisa tenang di surga Tuhan ya" harap Nay menghela napas

"Amiin" sahut Angga

"Dan semoga ini kasus terakhir... Gak ada lagi kematian misteri di kampus kita" harap Raffa

"Gue sih gak yakin" sahut Gema jail

"Apaan sih loe?" ketus Raffa

"Dua tahun kita cuti men... Masa iya hanya dua kasus pembunuhan... Apalagi si Arga psikopat itu plt ketua senatnya... Gue yakin ada banyak yang dibunuhnya dan pelakunya udah pasti Arga Dirgantara psikopat itu" ucap Gema dengan pemikirannya

"Udah udah" lerai Leo

Beberapa jam kemudian setelah semen peti itu dicor barulah polisi bisa mengeluarkan jasad Heira yang pasti sudah tidak utuh lagi.

"Kaori"

Kaori menoleh mendapati Heira mendekatinya."Loe mau apalagi bukannya kami semua udah ungkap kematian kamu... Jangan ganggu aku lagi. Ok?" ucap Kaori takut

"Aku tidak menggangumu. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih pada kamu dan geng Blueblood karena sudah mau repot mengungkap kematianku" sahut sosok Heira

"Sama-sama... Tapi, jangan menakutiku" ucap Kaori sedikit takut

"Good bye Kaori... Good bye Blueblood. Semoga kalian bahagia dengan hidup kalian" pamit sosok Heira langsung menghilang dibalik awan

"Good bye Heira" balas Kaori melambaikan tangannya. "Mungkin keistimewaan gue ada hikmahnya yaitu gue bisa deket sama geng Blueblood. Thanks Mikayla... Thanks Heira" sambung Kaori dalam hati tersenyum

"Bisa komunikasi sekarang sama hantu... Katanya takut" sindir Leo mendengar Kaori berbicara sendiri

Kaori tersenyum. "Aku baru tau ternyata hantu menghantui itu bukan menghantui tapi, karena masalahnya di dunia belum selesai dan berusaha meminta pertolongan" sahut Kaori

"Gue juga baru tau sih... Tapi, ya gue bukan loe yang gak percaya sama hantu" ucap Leo datar

"Sekarang gue percaya" sahut Kaori

"Cie ada apaan nih Leo ngobrol sama Kaori saos tiram Rosalia?" goda Raffa jail

"Anastasia Rosalia... Gak ada saos tiramnya you understand?" ralat Kaori geram

"Iyain aja dah" sahut Raffa

Leo hanya geleng-geleng kepala dan langsung meninggalkan sahabat lainnya.

"Heh loe naksir Kaori ya Yo? Iye sih tipe loe cewek anime semua hehe" goda Raffa semakin jail

Leo menggendikkan bahunya acuh karena walaupun ia pernah mengagumi Icha dulu tapi, bukan berarti sekarang ia menyukai Kaori hanya karena Kaori dan Icha sama-sama ada darah turunan Jepang.

Tapi, sejak Icha bertunangan dengan Asbi, Leo berusaha lapang dada dan menerima kenyataan bahwa memang Asbi yang terbaik untuk menjaga Icha dan menjadi jodoh Icha.

Orang tua Heira menangis mendapati anaknya yang dianggapnya menghilang setahun lalu ternyata sudah tidak bernyawa lagi tapi, mereka berterima kasih pada geng Blueblood karena sudah menemukan anaknya walaupun sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi.

"Gue gak sanggup liatnya" lirih Icha menyembunyikan wajahnya di balik punggung Asbi

"Istirahat yang tenang di surga Tuhan Heira" lirih Nay menyeka air matanya

"Dia udah tenang karena orang tuanya udah tahu dan dia bisa dimakamkan layak. Sekarang kita berdoa aja semoga Heira bahagia disisi Tuhan" sahut Angga menghapus air mata Nay

Nay mengangguk sambil menggugam doa didalam hatinya untuk Heira.

"Guys, kita kembali ke ruang senat aja" ajak Asbi sambil menggandeng Icha

Kaori memandang Asbi dengan tatapan penuh cinta karena memang Kaori mencintai Asbi sejak kecil dulu hanya saja Asbi menganggapnya sebagai sahabat tidak lebih.

Perlakuan mesra Asbi pada Icha benar-benar menyakiti hati Kaori sampai ke relung hatinya. Tapi, ia bisa apa? Menghancurkan mereka? Kaori pernah menghancurkan hubungan Asbi dulu tapi, Kaori sadar sekeras apapun usahanya menghancurkan hubungan Asbi dengan pacar-pacar Asbi dulu tapi, tidak ada yang berhasil apalagi menghancurkan hubungan Asbi dan Icha kini tentu tidak semudah itu karena keduanya terlihat saling mencintai satu sama lain.

Mungkin pepatah benar, gunung saja tidak sanggup memisahkan dua orang yang saling mencintai apalagi kita hanya manusia biasa.
Untuk sekarang, Kaori akan belajar menerima kenyataan bahwa Asbi bukanlah miliknya.

"Mikayla, Heira... Mungkin dengan pertemuan singkat kita aku jadi bisa berteman dengan mereka. Aku bersyukur karena kemampuan istimewaku ini aku bisa dekat dengan mereka semoga aja kami bisa berteman baik dan kompak ya... Karena aku ingin punya teman dan sahabat yang tulus sampai menua nanti" gumam Kaori dalam hati sambil memandang langit biru


-Memang tidak ada yang tahu akan seperti apa kematian itu, akankah lebih baik berhati-hatilah dan waspadalah terhadap segala kemungkinan- Blueblood

-Jika mempunyai rahasia simpanlah dan keluarkan lah saat waktu yang tepat - Leo Blueblood

-Rasa takut hanya akan menghantuimu sendiri- Raffa Blueblood

-Jika memegang sebuah rahasia besar, jangan gegabah membukanya karena itu membahayakan dirimu sendiri- Gema Blueblood

ShutterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang