35 - Keanehan

293 17 2
                                    

Mobil Lamborghini Hitam milik Asbi, Mobil Lamborghini Merah milik Angga, Mobil Lamborghini Orange milik Gema, Mobil Jaguar Abu-abu milik Raffa dan Mobil Jaguar Dark Blue milik Raffa sudah memasuki parkiran kampus Andromeda membuat ratusan pasang mata langsung tertuju pada kelima mobil sport mewah itu.

Geng Blueblood sudah menjadi pusat perhatian itu adalah hal biasa apalagi Asbi adalah anak pemilik kampus Andromeda sudah pasti ia terkenal dimata orang sekampus dan cukup di segani.

"Welcome back kampus, yuhhuuuu... Miss you so much," Raffa melambaikan tangannya pada mahasiswi-mahasiswi.

"Semingguan kita ninggalin kampus sejak kejadian Danang-Danang itu, kira-kira bakal ada kejadian apa setelah ini?" Icha melipat tangan di depan dada.

Nay mengendikkan bahu. "Kalian tahu sendiri, gue gak ikutan lagi misi kalian itu. So, good bye!"

Asbi tertawa. "Gue janji kemarin itu terakhir. Sumpah, pokoknya kita beresin senat sampe tuntas setelah itu, kita bakal menjalani kehidupan sesungguhnya,"

"Sedih aque tuh," Raffa menyandarkan kepalanya di bahu Leo.

"Iiddih, geli Fa. Jijik!" Leo mendorong kepala Raffa.

"Eh Al mana?" tanya Angga celingak-celinguk.

"Dia ada kasi kabar gak Nay?" tanya Asbi.

Nay menggeleng. "Gak ada, di chat juga gak dibales nih,"

"Dia keasyikan bobo ganteng di rumah baru kali ya? Atau Mami Eve malah nyuapin dia sarapan... Hahaha," duga Raffa terbahak.

"Tahu sendiri Mami itu gimana anak udah gede aja masih disuapin," Asbi tertawa.

Nay merapikan rambutnya. "By the way, gue mimpi aneh deh semalem,"

"Hah? Mimpi aneh?" tanya mereka semua.

Nay mengangguk. "Gue mimpi cewek itu, ah entahlah."

"Mimpinya gimana?" tanya Angga.

Nay menggeleng. "Entahlah, dia lewat aja didepan gue setelah itu gak ada. Aneh kan?"

"Cewek siapa sih?" tanya Icha bingung.

"Yang kemarin nabrak Nay trus Nay bilang itu cewek jelalatan di rumah Al sambil komat-kamit kayak dukun beranak," sahut Gema.

"Dukun di tv!" ralat Asbi.

"Itu dia maksudnya hehe," sahut Gema.

"Yaudah yuk keruang senat dulu, paling Al nyusul bentar lagi," ajak Asbi.

Mereka semua pun mengikuti langkah Asbi menuju ke ruang senat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka yang tertunda hampir dua minggu lalu mereka tinggalkan.

🎀

Nay merasa ada yang mengawasi pergerakannya langsung menoleh dan memandang keadaan sekitar.

"Loe kenapa sih, Nay?" tanya Icha.

Nay mengendikkan bahu. "Kayak ada yang perhatiin gue gitu, merinding tahu gak!"

"Angga lah siapa lagi, tuh liat dia mandangin loe mulu," Icha menunjuk Angga yang memperhatikan Nay.

Nay tersenyum pada Angga yang memperhatikannya. "Bukan Angga,"

"Loe sejak kejadian dokter-dokter itu suka parnoan sama orang," ucap Icha.

"Yaiyalah siapa yang parno, siapa tahu loe bukan manusia," sahut Nay.

"Dih, jahat!" Icha cemberut.

"Duh, kok gue kebayang si cewek itu sih?" Nay menjambak rambutnya sendiri.

ShutterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang