My Husband's Teacher
Ruang BK.
Guru berparas cantik namun garang itu sudah menghela nafas beberapa kali. Lelah, sudah tak terhitung jari murid cewek ini keluar masuk ruangan nya.
"Sebenarnya masalah di hidup kamu itu, apa sih?"
"Gak ada masalah apa apa kok, ibu sendiri yang suka pengen banget ketemu sama saya."
Guru yang diketahui bernama Dahlia itu menggeram. Selalu saja seperti ini.
"Saya tidak sedang bercanda! Tolong berbicara yang sopan!" tegas nya.
Murid itu mengangguk, "Ya buktinya, hampir tiap hari 'kan, ibu manggil saya kesini?"
"Karena kamu melakukan banyak pelanggaran! Dan banyak korban juga atas tangan jahil kamu!"
Murid itu menggeleng, "Saya hanya bersenang senang, Bu." Elak nya.
Dahlia mendengus, ia lelah selalu berdebat dengan gadis licik ini. Karena gadis itu selalu punya jawaban untuk membalasnya.
Ia menaruh surat undangan untuk orang tua yang anaknya bermasalah. "Beri ini kepada orang tuamu! Jangan menipu lagi. Atau kamu akan saya skors!"
Gadis itu mengangguk paham dan menerima surat itu dengan baik. Sadar akan kesalahannya.
"Ya sudah, selamat siang ibu Dahlia penggemar beratnya saya!" serunya sebelum benar benar menghilangkan jejak dari ruangan itu.
***
Sepulang sekolah, gadis dengan cengiran lebarnya memasuki rumah dengan riang. Ia dengan santainya memberikan sepucuk surat pelanggaran pada sang Mama.
"Terimalah ini, Ibunda. Saya telah mengerjakan tugas dengan sebaik baiknya." ujarnya. Sejurus kemudian, ia melesat dari hadapan sang mama. Takut kena omelan yang akan membuat telinganya memanas.
Sang mama yang bernama, Aurlyn. Menggeleng, kasus lagi Pikirnya, bukan hal baru bagi Aurlyn mendapat undangan memalukan seperti ini.
"KANZA! TURUN DAN MENGHADAP MAMA!!" seru nya. Tak habis pikir dengan anak nya itu, kelakuan jahil nya sudah melampaui batas.
"TUNGGU YA MA!! ZA, LAGI GANTI BAJU!!" terdengar remang remang sahutan dari dalam kamar.
"TURUN ATAU UANG SAKU KAMU MAMA POTONG!"
Dengan secepat kilat, gadis itu menjajaki kakinya pada beberapa anak tangga. Ia menghampiri sang mama dengan tampang terlewat santai. Seperti tidak pernah ada kejadian apapun.
"Ada apa?" lihat, sangat santai bukan?
"Ulah apa lagi?" Aurlyn to the point.
"Tidak ada."
"Tidak ada, bukan jawaban, Kanza!"
Kanza, gadis itu menghela nafas seraya menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi.
"Hanya menyimpan sebuah kecoa mati di dalam absensi." ucapnya jujur.
Aurlyn memegang pelipisnya, pusing dengan kelakuan aneh anaknya ini.
"Berhenti jahil! Mama malu, Kanza. Hadir disekolah kamu karena sifat aneh kamu, bukan prestasi kamu."
"Kanza hanya bersenang-senang."
"Cara bersenang senang mu salah!" tegas Aurlyn.
Ya, Kanza memiliki sifat jahil sekali, hingga ia selalu keluar masuk ruang BK karena ulah nya. Tidak dapat dihitung jari ulah jahil nya yang berdampak orang lain sport jantung. Malah lebih, ada yang sampai pingsan karenanya.
Itu ketika, Askal membawa sebuah topeng, berbentuk monyet hitam ke sekolah.
Kanza memaksa Askal untuk meminjamkan topengnya. setelah dapat, dengan gembira ia menyusuri lorong yang tak ramai dikunjungi siswa, Mungkin hanya beberapa guru yang sering melalui lorong itu, terlebih guru perempuan.
Karena diujung lorong terdapat toilet yang diperuntukkan untuk guru perempuan.
Kemudian, ia memasuki toilet tersebut. Karena ia tahu di jam jam istirahat seperti ini, akan banyak guru yang mampir ke toilet itu.
"Iya bener Bu, tadi saya mengajar di kelas 10 suasananya beda. Anak anaknya pada bandel." terdengar suara orang bercengkrama diluar.
Kanza telah siap dengan posisinya.ia memakai topeng tersebut, dan tidak menutup rapat pintu toilet. Agar orang mengira tidak ada orang didalam.
Clek
"RUAAARRRR~"
"Aaaa.." Suara jeritan menggema, Kanza tak kuasa menahan tawanya, ia melewati guru itu yang terkesiap hingga lunglai dan terjatuh pingsan.
Flashback off
Masih banyak lagi kejahilan yang dibuat Kanza hingga berdampak negatif. Dan mamanya sudah jengah akan hal itu.
"Pokoknya, Mama gak mau memenuhi perintah ini. Kamu pindah sekolah saja! Dari pada harus malu maluin Mama!"
"Gak mau ah, lagian juga Kanza baru aja nginjek kelas 12. Beberapa bulan lagi Kanza keluar." tanya Kanza.
"Tidak ada penolakan! Nanti kita bicarakan lagi dengan, Papa."
Gadis jahil itu memberengut, Kanza. Kanza Aedlyn Husain nama panjangnya. Gadis dengan tingkat kejahilannya membuat Aurlyn-sang Mama, sakit kepala.
Bersambung...
Selamat datang di MHT versi Revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
MHT (Completed)
Teen Fiction[18+] Perjodohan itu gak segampang yang kalian pikir, Kalo aja gak bisa memadu padankan pikiran dengan keadaan. Tak ayal jika hubungan itu bisa saja gagal. Perjodohan itu gak seindah yang kalian baca di cerita lain, Banyak yang dengan mudah menerima...