Give me 100 vote, Guys... Thankyouu!!
My Husband's Teacher
Kanza terperangah melihat keberadaan Reza yang sudah berdiri tegak di ambang pintu. "Habis darimana?" tanya Reza ketika melihat Kanza yang memijit pelipisnya.
"Dufan, bukannya aku udah bilang ya?" ucap Kanza, tenang.
Kanza berkata Aku-Kamu sekarang. Karena selain ia mendapat ucapan Reza yang menohok, ia juga sadar sudah saatnya merubah sikap pada Reza yang terpaut umur beberapa tahun diatas ya.
Reza melihat jam di tangannya, "Pukul 9?" ucapnya.
"Jalanan macet, Om."
"Masuklah, saya tau kamu lelah," ucap Reza, membawa Kanza masuk kedalam rumah Aurlyn.
Reza tidak marah Kanza pulang sedikit agak larut, karena sebelumnya Kanza memberitahu Reza. Namun, ada hal yang ingin Reza tanyakan, tetapi ia urungkan ketika melihat wajah Kanza yang kelelahan.
"Besok ujian, ya?" tanya Kanza, melihat Reza di sampingnya sekilas.
"Ya, kamu belum belajar, Za." ucap Reza, tenang. "Tapi jangan khawatir, besok pagi-pagi sekali aku akan mengajari mu." imbuhnya.
Kanza mengangguk, sedikit lega dengan ucapan Reza. Tapi, pikirannya masih memikirkan kejadian tadi, hatinya sesak. Namun, terdapat perasaan legah.
"Selamat tidur, Kanza Aedlyn.."
***
Reza termenung, keingintahuan nya sangat besar, apalagi tadi ia menangkap wajah Kanza yang murung. Dan Kanza diantar pulang oleh lelaki, siapa dia? pertanyaan itu yang memenuhi otaknya sekarang.
"Harus bagaimana cara mengetahuinya?" Reza bermonolog, kakinya berjalan kesana kemari, terlihat jelas jika ia tengah risau.
"Ponsel Kanza!" Reza langsung tersenyum cerah, dan merapalkan doa semoga saja ponselnya tidak terkunci..
Reza menemukan benda itu, tetapi terkunci. Tak habis akal, Reza menekan tombol power pada ponsel Kanza, kemudian mengklik tombol Assistive Touch. Menyalakan data, dan kemudian munculah beberapa pesan yang muncul di layar terkunci nya.
Sam.Alexand : gue minta lupain kejadian tadi, fokus sama ujian besok, Za. Maafin gue
Sam.Alexand : Gue janji bakal ngasih tau lo, tapi lo dateng ke fromnight nanti, Za..
Sam.Alexand : Gue sayang sama lo
Tangan Reza mengepal, ternyata Kanza membohonginya, Kanza bilang akan pergi bersama Vilen.
Tapi Kanza pergi bersama, Sam Alexand.. siapa itu?
Reza harus benar mencari tahu, dan yang utamanya ia ingin tahu dari mulut Kanza langsung, agar tidak terjadi kesalah pahaman.
Reza masih ingat, Perkataan Kanza ketika mereka berada di atap.
'Maaf kalo setiap perkataan gue nyakitin lo, Om.. tapi bagi gue nikah itu sekali seumur hidup, dan gue gak bisa nyangkal ini selain menerima.. Jangan pernah punya niat untuk pergi, bimbing gue.'
Reza kira, Kanza memang sudah akan membuka hati untuknya, tapi? Ah sudahlah,Za.. Jangan berpikiran buruk untuk ini semua.
***
Pukul 04.00
Pagi sekali Reza membangunkan Kanza, keduanya harus bergegas untuk pulang ke rumah nya. Karena, materi yang akan di jadikan soal ujian, semuanya berada di rumah Reza, atau lebih tepatnya rumah Kanza dan Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
MHT (Completed)
Teen Fiction[18+] Perjodohan itu gak segampang yang kalian pikir, Kalo aja gak bisa memadu padankan pikiran dengan keadaan. Tak ayal jika hubungan itu bisa saja gagal. Perjodohan itu gak seindah yang kalian baca di cerita lain, Banyak yang dengan mudah menerima...