MHT || Epilog

15.4K 258 15
                                    

18+

Tolong perhatiannya, untuk yang di bawah umur, mohon untuk tidak membaca part ini. Atau kecuali kalo maksa bgt juga itu hak aja sih, tapi dosa di tanggung masing-masing ya?!

DEAL.

Btw lagunya cocok gak si ye? Cocok lah hahaha

Dah ah, Bye.. Semoga bisa berimajinasi

•••

Pengumuman kelulusan, atau hasil akhir yang di capai setelah melakukan pembelajaran di tingkat Menangah Atas telah berlalu beberapa jam lalu. Dan Kanza dinyatakan Lulus. Begitupun ketiga temannya, serta orang yang pernah hadir dalam kehidupannya pun dinyatakan sama sepertinya.

Siapa lagi jika bukan, Bisam Alexander. Mengingat pertemuan terakhir dengan cowok itu jauh dalam kata baik, yang pastinya buruk. Diacara Pelulusan tadi Kanza sedikit berbincang dengan cowok itu, dan meminta maaf satu sama lain.

Dan akhirnya Kanza bisa lepas dari Bisam dengan baik-baik. Karena memang putus tidak harus dijadikan alasan untuk menjadi musuh bukan? Apalagi tadi Bisam bilang. Kita berdua berawal dari pertemuan yang baik. Maka dari itu, kita putuskan juga hubungan kita secara baik-baik.

Ahh.. Kanza senang rasanya pernah mengenal dan menjalin hubungan bersama Bisam.

Ya, Bisam. Bisam yang memberi bumbu di kehidupan Kanza sebelum ia benar benar jatuh hati pada pria yang kini tengah cemberut dan mendiamkan nya.

"Ishhh.. Kenapa sih? Ayo jelasin kenapa, jangan diem gini terus dong," ucap Kanza tanpa henti, ia merasa frustasi karena pria ini terus saja mendiamkannnya.

Apa salahnya, apa dosanya? Entah. Hanya Tuhan dan pria itu saja yang mengetahuinya.

Bukannya menjawab, pria itu mendecak sebal. Memang istrinya tidak tahu kesalahannya, atau hanya pura-pura tidak tahu?

Tapi yang pasti Medusa ini hanya menginginkan agar dirinya mengakui kalo dirinya cemburu.

Yaampun, pasangan ini.

Kanza mendudukkan bokongnya di pangkuan Reza. Reza memalingkan wajahnya, tidak ingin menatap seekor Medusa yang kini terdiam dan menggoda adiknya.

Dasar, ratu ular!

"Mau ngomong gak?" tanya Kanza, dengan kelembutan yang ia buat-buat. Tapi pinggulnya tidak diam dan mencoba membangunkan adik yang sudah mulai terganggu tidurnya.

"Turun, Za.." ucap Reza, tertahan.

Kanza menyeringai, karena ia tahu kelemahan Pria nya, maka dari itu, ia sekarang mengeluarkan jurusnya. Jurus membangunkan junior Reza yang terkungkung dalam dua helai kain pembungkus.

"Kanza..." ucap nya lagi, ia menahan sengatan yang meminta untuk di puaskan. Hanya karena Kanza yang duduk di pangkuannya, dan mencoba menggoda dirinya. Yaampun, lemah iman sekali Reza ini.

"Jawab dulu kenapa?"

"Kau yang memanas-manasi ku, kau yang sok soan tidak ingat." Reza mendengus setelah mengatakannya, sungguh ia tidak bisa di lecehkan seperti ini. Ia harus bertindak.

Reza sudah akan mengangkat tubuh ramping Kanza, dan menjauhkan dari nya. Tapi memang dasar Kanza yang memiliki kejahilan tingkat Monas, ia malah menggigit hidung mancung Reza. Sial.

"Arghh..." erang Reza, tertahan.

Kanza merasa ada yang mengganjal dibawah pinggulnya, lalu ia beranjak dan tertawa melihat Reza yang kesakitan.

"Yaampun, muka mu merah sekali seperti kepiting rebus." Kanza meledek, wajah Reza yang merah akibat menahan marah dan gairahnya.

Tanpa Kanza duga, Reza melorotkan celana boxer yang tengah ia pakai, serta sempak nya juga. Hingga munculah batang keperkasaan miliknya.

MHT (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang