Give me 100 vote, Guys.. Thankyou!!
My Husband's Teacher
Hallo, Tante? Kanza aman sama Villen. Tante jangan khawatir, ya?"
"..."
"Iya, Kanza cuma ingin mendinginkan suasana hatinya dulu aja. Dia pasti pulang,"
"..."
***
Sementara Kanza yang kabur-kaburan. Reza tengah berada di kamar nya yang seperti kapal pecah, Ponselnya mati, sengaja ia melakukannya agar orang lain tidak mengganggu dirinya.
Berbicara tentang ponsel, Pikirannya teringat pada ponsel Kanza yang waktu itu mendapat sebuah notifikasi, dari Sam Alexan. Cowok itu. Cowok yang ia temui kemarin malam di acara Laknat, menurutnya.
Cowok yang sempat ingin mengejar Kanza ketika Reza menyeret Kanza keluar dari acara.
Cowok yang dengan berani memeluk Kanza, istrinya.
"Brengsek!" umpat Reza.
"Bisam, anak itu." gumam Reza, ia beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar Mandi. Selain ia harus menjernihkan pikirannya, ia juga harus menyegarkan badannya.
Ia menenggelamkan tubuhnya diatas Bathtub yang berisikan Air. Pikirannya di penuhi Kanza, Kanza yang berpelukan dengan Bisam, Kanza yang di cium Bisam, Kanza yang tak henti-hentinya meminta maaf, dan Kanza yang menangis.
Reza marah ketika Melihat perlakuan Kanza dengan Bisam, Akan tetapi ia marah pada diri sendiri ketika melihat Kanza yang menangis karena nya, karena prilaku nya.
Reza memejamkan matanya, mengusir pikiran yang hinggap tentang hal-hal buruk, tentang Kanza.
'Om.. Maafin Kanza, Kanza bisa jelasin,'
Mata Reza terbuka sempurna, ia mengusap wajahnya kasar. Sungguh, ia harus menyelesaikan ini semua.
Reza kian menyelesaikan mandinya, lalu bergegas memakai pakaian casual. Hari ini ia harus berkunjung ke rumah Aurlyn, atas pemberitahuan Kanza sebelumnya pada kertas yang ia simpan di bawah pintu kamar Reza.
Reza membuka pintu rumahnya, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Edward dan Naya dengan raut yang tak terbaca.
"Ada apa?" tanya Reza.
Edward mendengus sebal, "Ada apa, Ada apa, Dari kemarin Ayah coba hubungi kamu! Kenapa tidak aktif?!" ujar Edward sambil mengomel.
"Mana Kanza? Apa kau sudah mencarinya?" tanya Naya, yang berada di sisi Edward dengan khawatir.
"Kenapa kalian ini? Kanza ada di rumah Mamanya, dan sekarang Reza akan menjemputnya," sahut Reza, Santai.
"Bimo telpon ayah kemarin malam, Kanza tidak ada di rumah. Ia pergi,"
"Apa?"
"Maka dari itu, Ayah kesini sama Bunda, kami kira kau sudah mencarinya." timpal Edward.
Reza mulai gusar, tapi ia masih menampilkan wajah tenang. "Kenapa Kanza pergi?"
"Bimo beralasan perusahaannya bangkrut, waktu mau nikahin kalian berdua. Sekarang, Kanza tau itu cuma alesan Bimo aja, dan dia gak terima." jawab Naya.
"Dia gak terima?" ulang Reza.
Naya mengangguk.
"Oh, kalo begitu Reza gak usah nyari dia." Kata Reza, santai.
"Bilang apa? Dia Istri kamu Eza!" ucap Edward yang terpancing emosi karena ucapan Reza.
"Ayah gak akan ngerti," sahut Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
MHT (Completed)
Teen Fiction[18+] Perjodohan itu gak segampang yang kalian pikir, Kalo aja gak bisa memadu padankan pikiran dengan keadaan. Tak ayal jika hubungan itu bisa saja gagal. Perjodohan itu gak seindah yang kalian baca di cerita lain, Banyak yang dengan mudah menerima...