Give me 100 vote, Guys.. Thankyou!!
My Husband's Teacher
Ting..
Pintu kafe di buka oleh seorang pria yang memakai seragam formal rapih di tubuhnya. Wajahnya tidak terekspose, karena terhalang oleh masker hitam yang biasa ia pakai.
Reza, pria itu tidak ingin berlama-lama, pandangannya lekas mencari orang yang kemarin malam memintanya untuk datang ke kafe ini. Tidak begitu penting baginya, tapi ia harus menyelesaikan kisah yang ia pikir sudah selesai. Akan tetapi tidak bagi pihak lainnya.
Lambaian tangan mengalihkan pandangannya, wanita cantik berpakaian Dress hitam, Anggun.
"Lama tak jumpa, Kav." Begitu sapanya, ketika Reza sudah berada tidak jauh dari jangkauannya.
Reza tersenyum kecut dibalik masker. Kemudian ia melepas benda hitam itu.
"Ada apa?"
Wanita itu terpesona sesat, "Hanya ingin membangkitkan masa lima tahun silam, dimana kita selalu berkunjung kesini, kau ingat kan, Kav?" Katanya.
"Untuk apa, semuanya sudah selesai, Ann." balas Reza, "Semuanya selesai setelah kau pergi, lantas untuk apa kau kembali? Hanya untuk membuang waktu ku saja," lanjutnya.
Ann, begitulah Reza menyebutnya.
"Aku masih mencintaimu, Kav." tegas Ann.
***
Sementara itu, Kanza pulang dengan beberapa barang di tangannya. Baju, sepatu, dan tas, yang sudah ia rencanakan untuk di pakai nanti ke acara fromnight.
Perasaannya yang sempat gundah gulana akhirnya melegah, tatkala ia menceritakan sebagian pada Vilen. Baginya, menyalurkan sebuah rasa tidak lah buruk, bahkan yang ada ia bisa merasa sedikit tenang, dan bisa berfikir jernih.
"Assalamu'alaikum," Kanza mengucap salam, ketika kakinya berpijak di ambang pintu yang tertutup rapat.
Kemana Reza? Padahal sudah pukul 9, tapi rumah seperti tidak berpenghuni.
Kanza mencoba mengetuk pintu, kemudian memencet bel rumah, siapa tahu Reza ketiduran.
Namun, Nihil. Reza tak kunjung membuka pintu.
Ia mencoba menghubungi Reza lewat panggilan ponselnya, karena ia tidak bisa masuk rumah akibat dirinya tidak membawa kunci cadangan.
Kanza tidak tahu Kemana perginya Reza, yang ia tahu ketika dirinya akan pergi bersama Vilen, Kanza melihat mobil Reza melintasinya, ketika ia berada di halte yang agak sedikit jauh dari rumahnya.
Kebiasaan Kanza, ketika dirinya tengah berada di rumah Reza, jika ada yang ingin menjemput nya ia akan meminta orang itu untuk menjemput di Halte yang agak jauh dari kawasan rumahnya.
Tinn.. Tinn..
Kanza menengadah, Ia melihat mobil Reza yang baru saja masuk ke pekarangan rumahnya.
"Baru juga di telpon," Kata Kanza, yang melihat Reza menyembul dari balik pintu mobil.
"Makanya, biasakan bawa kunci server," ucap Reza, setengah kesal.
Kanza menangkap suara Reza agak berbeda, tapi ia buru-buru menghalau pikiran itu, mungkin saja karena pria itu kelelahan sampai terlihat Sensi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MHT (Completed)
Teen Fiction[18+] Perjodohan itu gak segampang yang kalian pikir, Kalo aja gak bisa memadu padankan pikiran dengan keadaan. Tak ayal jika hubungan itu bisa saja gagal. Perjodohan itu gak seindah yang kalian baca di cerita lain, Banyak yang dengan mudah menerima...