GIVE ME 100 VOTE, GUYS.. THANKYOU!!
My Husband's Teacher
Dentuman musik terdengar sampai ke pelataran luar Aula, mungkin akibat volume yang sangat kencang, hingga menimbulkan seperti itu.
Semua siswa sangat antusias terhadap acara ini, acara yang selama satu tahun lalu di susun secara matang. Dari mulai kepanitiaan, hingga penanggung jawab acara.
Semuanya tersusun secara sistematis, dengan tujuan agar tidak ada siswa yang kecewa karena harapannya tidak sesuai.
Dan hal yang paling menarik dari acara ini adalah, setiap siswa diperbolehkan untuk membawa pasangannya masing-masing, dengan catatan harus sesama sekolah.
Maka dari itu, sebelum acara ini di mulai, para siswa-siswi gencar mencari pasangan yang akan ia bawa kelak, terkecuali jika memang benar-benar tidak ada. Boleh datang sendiri, atau dengan teman.
Di tengah Aula terdapat panggung kreasi, yang akan di isi oleh anak-anak SMA Seribu yang berbakat, seperti Band, dan Seni Tari.
Di pojok kiri, terdapat pantry yang tersedia banyak makanan dan minuman.
19.30 Keadaan acara sudah mulai ramai, karena siswa mulai berdatangan dengan membawa pasangan tentunya.
Sementara Kanza tengah berjalan dengan kaki telanjang, dan Heels di tenteng oleh lengannya.
"Bang.. Ojek Bang..!!" Seru Kanza kepada Ojek yang berada di pangkalan tak jauh dari tempatnya.
Salah satu dari kelima Tukang ojek itu menghampiri Kanza, "Mau Kemana, Neng? Malem-malem gini.. Mana cakep gitu lagi," seloroh kang ojek tanpa melihat keadaan Kanza yang ngos-ngosan.
"SMA Seribu ya,"
Tukang ojek tampak bergidik ngeri, "Atuh Neng, udah malem ini mah.." ucapnya nampak ketakutan.
"Bang, di sekolah saya lagi ada acara, Rame kali Bang, gak ngeri!" sewot Kanza.
"Yaudah atuh, sok naik," titah nya.
Di perjalanan Kanza tidak berbicara, ia sibuk merangkai alasan yang nantinya ia beri pada Reza. Karena Kanza tidak di perbolehkan, akan tetapi Kanza keras kepala. Dan tentunya ia sudah siap mengambil resiko jika Reza akan memarahinya.
Setelah sampai di depan gerbang sekolah, Kanza turun dari motor dan memberikan uang pada Tukang ojek.
"Makasih Bang,"
Kanza memakai heels nya di dekat pos satpam, karena sudah banyak siswa yang berlalu lalang.
"Hallo? Lo dimana, Za?"
"Gue di depan sekolah, lo sendiri dimana?"
"Masuk aja, Bisam juga udah nungguin lo."
Kanza mematikan sambungannya sepihak, dan lantas berjalan menuju Aula sekolah.
Pintu Aula terbuka lebar, ketika Kanza melenggang masuk, Lampu yang awalnya terang benderang meredup mati, membuat seisi Aula histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
MHT (Completed)
Teen Fiction[18+] Perjodohan itu gak segampang yang kalian pikir, Kalo aja gak bisa memadu padankan pikiran dengan keadaan. Tak ayal jika hubungan itu bisa saja gagal. Perjodohan itu gak seindah yang kalian baca di cerita lain, Banyak yang dengan mudah menerima...